Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - Kementerian Keuangan (Kemkeu) mencatat, sampai pertengahan kuartal ketiga (31 Agustus 2017), penyerapan anggaran belanja modal negara baru mencapai sebesar Rp 75 triliun. Realisasi penyerapan anggaran negara itu tumbuh 10,62% dibandingkan periode sama 2016 yang sebesar Rp 67,8 triliun.
Namun jika dibandingkan dengan target dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan atau APBNP 2017, realisasi itu baru mecapaiu 36,37% dari target yang sebesar Rp 206,2 triliun.
Direktur Jenderal Anggaran Kemkeu Askolani mengatakan, penyerapan belanja modal pada Agustus 2017 berasal dari belanja modal yang tinggi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Kementerian Perhubungan. "Yang mendukung belanja modal itu dua kementerian itu," ujarnya KONTAN akhir pekan lalu.
Berdasarkan hitungan KONTAN, belanja modal pemerintah selama Juli- Agustus mencapai Rp 27,5 triliun. Belanja ini tumbuh 17,52% dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 23,4 triliun. Namun secara bulanan, realisasi belanja modal bulan Agustus saja mencapai Rp 17 triliun, turun 8,6% year on year (yoy). Agustus tahun lalu anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 18,6 triliun.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai realisasi belanja modal pemerintah hingga akhir Agustus masih rendah. Idealnya realisasi belanja modal pemerintah sudah di atas 50% karena hanya sisa empat bulan lagi.
Karena itu pemerintah harus terus mendorong percepatan realisasi pembangunan infrastruktur agar dapat meningkatkan penyerapan belanja modal. Sebab, dari 245 Proyek Strategis Nasional (PSN), realisasi yang sudah selesai hanya 9%. Sementara 41% diantaranya dalam tahap perencanaan dan lelang.
"Hambatan pelaksanaan proyek khususnya 40% karena pembebasan lahan harus segera diselesaikan," terangnya. Realisasi penyerapan belanja modal negara penting sebagai stimulus fiskal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News