kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Presiden: Banyak inefisiensi di APBN dan APBD


Kamis, 14 September 2017 / 12:06 WIB
Presiden: Banyak inefisiensi di APBN dan APBD


Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Presiden Joko Widodo menyoroti pemborosan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD). Menurut temuannya, saat ini APBN maupun APBD belum efesien.

Masalah ini, kata Jokowi, bisa dilihat dari beberapa indikator. Pertama, kejelasan hasil yang ingin dicapai dalam pemanfaatan anggaran dalam APBN maupun APBD. Jokowi mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, sampai saat ini masih banyak ketidakjelasan hasil yang ingin dicapai kementerian, lembaga maupun pemerintah daerah dari penggunaan anggaran.

"Saya sudah cek satu per satu," katanya dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2017 di Istana Negara, Kamis (14/9).

Indikator kedua adalah program. Jokowi menilai, banyak program yang dibuat oleh kementerian, lembaga dan pemerintah daerah yang sasarannya tidak jelas, rincian kegiatannya juga tidak berkaitan dengan program yang direncanakan. "Lepas sendiri-sendiri," katanya.

Sri Mulyani, Menteri Keuangan mengatakan, pemborosan juga bisa dilihat tingkat penyerapan anggaran. Catatan Sri, dalam lima tahun terakhir, penyerapan anggaran belum optimal. Itu bisa dilihat dari penyerapan belanja modal yang masih 84,8%. Serapan tersebut masih beda jauh dengan belanja pegawai yang bisa mencapai 93,4% dan belanja barang yang bisa 90%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×