kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Realisasi belanja bantuan sosial meningkat 30,7% pada Mei 2020


Rabu, 17 Juni 2020 / 14:51 WIB
Realisasi belanja bantuan sosial meningkat 30,7% pada Mei 2020
ILUSTRASI. Menteri Sosial RI Juliari P Batubara (kedua kiri) bersama Wakil Ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) memberikan bantuan sosial untuk keluarga veteran Seroja, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/6/2020). Kementerian Sosial mendistribusikan 1.000 paket sembako Bant


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, satu-satunya pos belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang mencatatkan pertumbuhan tinggi adalah belanja bantuan sosial (bansos) dengan pertumbuhan mencapai 30,7%.

Secara nominal, realisasinya mencapai Rp 78,9 triliun atau setara dengan 63,1% dari pagu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di dalam Perpres 54/2020 yang senilai Rp 125,1 triliun. Pertumbuhannya mencapai 30,7% apabila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu yang hanya mencapai Rp 60,3 triliun.

Baca Juga: Ada efisiensi THR, serapan belanja pegawai akhir Mei turun 4,2%

"Ini menggambarkan upaya kita untuk memberikan bantalan sosial akibat berbagai kontraksi ekonomi. Jadi kalau dari sisi komposisi belanja, memang ini adalah komposisi yang diinginkan, yaitu belanja untuk yang non-esensial di luar bansos dikendalikan dan sebagian besar belanja itu fokusnya adalah membantu masyarakat dalam bentuk bansos," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers daring, Selasa (16/6).

Menurut Sri Mulyani, belanja bansos mengalami kenaikan yang luar biasa tinggi karena memang tujuannya adalah memberikan bantalan sosial bagi masyarakat yang mengalami dampak besar akibat Covid-19.

Baca Juga: Utang pemerintah jadi tumpuan perekonomian saat ini

Apabila dilihat, pertumbuhan ini didorong oleh penyaluran bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

Kemudian, didorong juga oleh pembayaran iuran bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Pertumbuhan ini juga tentu didorong oleh penyaluran bansos pada Kementerian Sosial (Kemensos) seperti Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembako, serta bansos tunai yang sudah mulai mengalami kenaikan yang signifikan pada bulan Mei lalu.

Baca Juga: Sampai Mei 2020, realisasi belanja negara mencapai Rp 843,9 triliun

"Waktu bulan April 2020 lalu baru dilakukan peluncurannya yang memang masih menghadapi kondisi adjustment, tetapi bulan Mei 2020 nampaknya sudah full speed," katanya.

Sebagai informasi, dalam rangka menyediakan Jaring Pengaman Sosial (Social Safety Net), Pemerintah telah merealisasikan bantuan PKH sebesar Rp 19,1 triliun, kartu sembako sebesar Rp 17,2 triliun, kartu prakerja sebesar Rp 2,4 triliun, bansos sembako sebesar Rp 1,4 triliun, dan bansos tunai sebesar Rp 11,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×