kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ratu Atut kuasai 175 proyek di Banten


Sabtu, 12 Oktober 2013 / 11:49 WIB
Ratu Atut kuasai 175 proyek di Banten
ILUSTRASI. Sejumlah Warga bersantai di sekitar Patung Catur Muka yang terletak di Nol Kilometer Kota Denpasar, Bali, Jumat (14/03/2014). Cuaca besok di Jawa dan Bali cerah hingga hujan petir, menurut prakiraan BMKG. Tribun Bali/Andriansyah.


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA - Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah telah diperiksa KPK dalam status sebagai saksi kasus dugaan suap kepada Ketua MK (non aktif) Akil Mochtar terkait Pilkada Kabupaten Lebak. Namun tudingan terhadap Atut tak berhenti di suap Pilkada Lebak.

Koordinator Divisi Monitoring Analisis Anggaran ICW Firdaus Ilyas menyebut, Atut  menguasai sekitar 175 proyek pengadaan barang atau jasa di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Pemerintah Provinsi Banten. dengan total nilai kontrak Rp 1,148 triliun.

Jumlah itu bisa bertambah karena belum di hitung dari kementerian atau lembaga lain serta kabupaten/kota di Banten. Hasil penelurusan ICW, ada dua modus yang digunakan Atut untuk mendapatkan proyek di Banten. "Caranya melalui perusahaan yang dikuasai keluarga Atut secara langsung atau perusahaan lain yang menjadi bagian kartel Atut," jelas Firdaus.

Diungkapkan yang dikuasai keluarga Atut secara langsung berhasil mendapatkan 52 proyek di Kementerian PU dan Pemprov Banten dengan total nilai kontrak Rp 723,333 miliar. Rinciannya, proyek Kementerian PU selama 2008-2013 setidaknya tercatat 33 proyek yang dimenangkan dengan total nilai kontrak Rp 478,728 miliar dan proyek Pemprov Banten selama 2011-2013 setidaknya ada 19 proyek yang dimenangkan dengan total nilai kontrak Rp 244,604 miliar.

Selain melalui perusahaan yang dikuasai keluarga Atut secara langsung, pada 2012 setidaknya 24 perusahaan yang diduga bagian dari kartel Atut mendapatkan 110 proyek Pemprov Banten dengan total nilai kontrak Rp 346,287 miliar.

Sedangkan proyek di lingkungan Kementerian PU, selama 2011-2013 perusahaan kartel tersebut mendapatkan 13 proyek dengan total nilai Rp 78,794 miliar. Firdaus menyebut, penguasaan proyek itu menunjukkan gurita bisnis Atut menguasai proyek pengadaan barang atau jasa  di Banten. (Tribunnews.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×