kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Rating S&P diharapkan kerek pamor Samurai Bond


Jumat, 19 Mei 2017 / 20:56 WIB
Rating S&P diharapkan kerek pamor Samurai Bond


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Standard & Poor's (S&P) akhirnya menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi layak investasi, Jumat (19/5). Dalam situs resminya, S&P menaikkan rating surat utang rupiah dan valuta asing bertenor jangka panjang (long term) menjadi BBB-, dari sebelumnya BB+.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dengan adanya rating ini, Indonesia masuk investment grade di tiga lembaga rating. Selain S&P, ada pula Fitch dan Moodys yang sebelumnya sudah menyematkan investment grade kepada Indonesia.

“Tiga rating agency sudah konsisten. Dan ini akan berikan kesempatan pada lembaga investasi, apakah itu sovereign world fund, investment bank yang mengelola dana investasi yang mungkin sebagian memiliki rambu-rambu atau persyaratan untuk menempatkan uangnya jika ketiga lembaga rating sudah memberikan investment grade,” paparnya di Gedung Mar’ie Muhammad DJP Pusat, Jumat (19/5).

Oleh karena itu, dengan adanya rating dari S&P ini dapat memberi pesan bahwa Indonesia telah investment grade. “Dan seluruh constrain itu hilang,” katanya.

Sri Mulyani berharap akan ada tambahan minat terhadap surat utang pemerintah seiring adanya beberapa tambahan minat dan investment agency yang nantinya bisa menempatkan dananya di surat berharga Indonesia. “Termasuk dalam hal ini Samurai Bond. Kami berharap akan berikan dampak positif terhadap yield yang akan tercapai,” ujarnya.

Namun demikian, Sri Mulyani belum mau merinci nilai dan jadwal penerbitan Samurai Bond. “Itu sesuai kebutuhan APBN kita, apabila sudah diputuskan kami akan sampaikan kepada market,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×