kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Rasio Pengunaan Mata Uang Lokal (LCT) Ditargetkan Capai 10% pada 2024 dan 2025


Minggu, 01 September 2024 / 14:12 WIB
Rasio Pengunaan Mata Uang Lokal (LCT) Ditargetkan Capai 10% pada 2024 dan 2025
ILUSTRASI. Pergerakan Rupiah: Petugas menghitung mata uang Rupiah di Pooling Cash Bank Mandiri, Kamis (15/8/2024). Pemerintah dan BI menargetkan rasio penggunaan mata uang lokal (LCT) sebesar 10% pada 2024 dan 2025.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menargetkan rasio penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) sebesar 10% pada 2024 dan 2025.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, menyampaikan, target 10% tersebut akan didorong melalui sinergi lintas sektor dan akselerasi program.

Adapun Ia mencatat capaian LCT sejak penandatanganan nota kesepahaman (NK) pada 5 September 2023 telah meningkat signifikan. Hingga semester I tahun 2024, rasio transaksi LCT mencapai 7,89% dari total transaksi perdagangan dengan empat negara mitra utama.

Baca Juga: BI Perkuat Kerja Sama LCT dengan Bank Sentral Korea

“Ke depannya, pemerintah berharap untuk terus memperluas implementasi LCT, baik dengan negara-negara mitra yang sudah berjalan seperti Thailand, Malaysia, Jepang, dan Tiongkok, maupun dengan empat mitra baru seperti Singapura, Korea Selatan, India, dan Uni Emirat Arab,” tutur Ferry kepada Kontan, Jumat (30/8).

Adapun Ferry juga menyebut, untuk mendorong penggunaan mata uang lokal, pemerintah juga akan melakukan sosialisasi yang intensif kepada pelaku usaha, baik pelaku ekspor-impor maupun investasi.

“Kami melihat sasaran saat ini terutama untuk mengurangi kebutuhan akan dolar AS adalah industri berorientasi ekspor yang melakukan impor bahan baku, salah satunya pelaku industri otomotif,” tambahnya.

Baca Juga: BI dan Bank of Korea Sepakat Pakai Mata Uang Lokal Antarnegara, Efektif 30 September

Selain itu, untuk mencapai rasio penggunaan mata uang lokal sebesar 10% di 2024 dan 2025, inovasi insentif seperti relaksasi Foreign Exchange Arrangements (FEA) dan manfaat kepabeanan telah diperkenalkan.

Melalui kolaborasi erat antar anggota Satgas Nasional LCT dan kebijakan yang berkesinambungan, Ferry menyebut, LCT diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam stabilitas ekonomi dan memperkuat peran mata uang lokal dalam transaksi internasional.

Selanjutnya: Daftar Lengkap Harga BBM di Seluruh Provinsi per 1 September 2024

Menarik Dibaca: Cara Mengatasi Masalah Akun WhatsApp Tidak Diizinkan untuk Digunakan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×