Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menargetkan rasio penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT) sebesar 10% pada 2024 dan 2025.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Ferry Irawan, menyampaikan, target 10% tersebut akan didorong melalui sinergi lintas sektor dan akselerasi program.
Adapun Ia mencatat capaian LCT sejak penandatanganan nota kesepahaman (NK) pada 5 September 2023 telah meningkat signifikan. Hingga semester I tahun 2024, rasio transaksi LCT mencapai 7,89% dari total transaksi perdagangan dengan empat negara mitra utama.
Baca Juga: BI Perkuat Kerja Sama LCT dengan Bank Sentral Korea
“Ke depannya, pemerintah berharap untuk terus memperluas implementasi LCT, baik dengan negara-negara mitra yang sudah berjalan seperti Thailand, Malaysia, Jepang, dan Tiongkok, maupun dengan empat mitra baru seperti Singapura, Korea Selatan, India, dan Uni Emirat Arab,” tutur Ferry kepada Kontan, Jumat (30/8).
Adapun Ferry juga menyebut, untuk mendorong penggunaan mata uang lokal, pemerintah juga akan melakukan sosialisasi yang intensif kepada pelaku usaha, baik pelaku ekspor-impor maupun investasi.
“Kami melihat sasaran saat ini terutama untuk mengurangi kebutuhan akan dolar AS adalah industri berorientasi ekspor yang melakukan impor bahan baku, salah satunya pelaku industri otomotif,” tambahnya.
Baca Juga: BI dan Bank of Korea Sepakat Pakai Mata Uang Lokal Antarnegara, Efektif 30 September
Selain itu, untuk mencapai rasio penggunaan mata uang lokal sebesar 10% di 2024 dan 2025, inovasi insentif seperti relaksasi Foreign Exchange Arrangements (FEA) dan manfaat kepabeanan telah diperkenalkan.
Melalui kolaborasi erat antar anggota Satgas Nasional LCT dan kebijakan yang berkesinambungan, Ferry menyebut, LCT diharapkan dapat menjadi pilar utama dalam stabilitas ekonomi dan memperkuat peran mata uang lokal dalam transaksi internasional.
Selanjutnya: Daftar Lengkap Harga BBM di Seluruh Provinsi per 1 September 2024
Menarik Dibaca: Cara Mengatasi Masalah Akun WhatsApp Tidak Diizinkan untuk Digunakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News