kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.707.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Ramai Tagar KaburAjaDulu, DEN Dorong Perbaikan Lapangan Kerja di Indonesia


Kamis, 20 Februari 2025 / 17:51 WIB
Ramai Tagar KaburAjaDulu, DEN Dorong Perbaikan Lapangan Kerja di Indonesia
Warga berjalan sepulang bekerja di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (31/10/2024). Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menanggapi fenomena ramainya tagar #KaburAjaDulu yang saat ini riuh menjadi perbincangan publik.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dewan Ekonomi Nasional (DEN) menanggapi fenomena ramainya tagar #KaburAjaDulu yang saat ini riuh menjadi perbincangan publik. 

Direktur DEN Gaffari Ramadhan menilai pentingnya refleksi atas tren ekonomi dalam lima tahun terakhir, khususnya dalam kaitannya dengan penciptaan lapangan kerja di Indonesia.

Menurutnya, sektor industri padat karya yang memiliki kapasitas besar dalam menyerap tenaga kerja masih belum pulih sepenuhnya ke tingkat sebelum pandemi.

Baca Juga: Wakil Ketua DEN Sebut Investasi di Indonesia Tidak Efisien, Ini Pemicunya

Oleh karena itu, DEN kini tengah mengkaji sektor-sektor industri yang berpotensi menciptakan lebih banyak lapangan kerja guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.

"Jadi kita di DEN ini sedang melihat kembali kira-kira industri-industri mana yang mungkin bisa men-create banyak jobs," ujar Gaffari dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025, Kamis (20/2).

Bahkan, DEN telah melakukan diskusi dengan ekonom ternama asal Turki yakni Dani Rodrik yang membahas mengenai peran industri manufaktur klasik dalam penciptaan lapangan kerja.

Baca Juga: 99% Angkatan Kerja Indonesia Bekerja di UMKM, Tantangan Diversifikasi Ekonomi

Menurutnya, industri tekstil dan produk tekstil, misalnya, merupakan sektor awal dalam revolusi industri yang menyerap banyak tenaga kerja.

"Kemudian yang high-tech manufacturing sendiri, mungkin memang bisa complement dengan mendorong industri, tapi sebenarnya tidak create banyak jobs," pungkasnya. 

Selanjutnya: Defisit Neraca Transaksi Berjalan Diprediksi Melebar Menjadi 1,18% dari PDB di 2025

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Ice Cream Fair sampai 5 Maret 2025, Beli 2 Gratis 1 Es Krim Cup-Cone

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×