Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu perombakan atau reshuffle di Kabinet Indonesia Maju kembali berhembus. Hal itu didorong dari merapatnya PAN dalam koalisi pemerintah.
Meski begitu, ekonom menyorotI sejumlah kementerian yang memiliki kerja minim dalam jajaran pembantu Presiden Joko Widodo saat ini. Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendi dinilai masih belum banyak membuat gebrakan.
Terutama berkaitan dengan perbaikan data penerima bantuan. "Sudah lebih dari 1,5 tahun pandemi Covid-19, masih ditemukan data yang tidak sinkron antar kementerian terkait program bansos," ujar Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (28/9).
Baca Juga: PAN akui siap bila ditawari masuk Kabinet Indonesia Maju
Selain itu, Bhima juga menyoroti kerja Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. Program yang dikerjakan oleh Ida dalam masa pemerintahan saat ini dinilai tumpang tindih dengan berbagai kementerian.
Pada program Tenaga Kerja Mandiri (TKM) disebut berbenturan dengan tugas Kementerian Koperasi dan UKM. Sementara terdapat program ketenagakerjaan yang malah tak digarap oleh Kemenaker.
"Program yang harusnya berada di bawah pengawasan langsung Menaker seperti Kartu Prakerja justru diserahkan ke PMO di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian," ungkap Bhima.
Baca Juga: Terkait isu reshuffle kabinet, ini kata juru bicara presiden