kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,22   -11,30   -1.21%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Raden Pardede: Indonesia harus tingkatkan kembali rasa kepercayaan agar tak resesi


Senin, 03 Agustus 2020 / 17:01 WIB
Raden Pardede: Indonesia harus tingkatkan kembali rasa kepercayaan agar tak resesi
ILUSTRASI. Kontribusi UMKM: Pekerja membuat oncom di Pamulang, Tangerang Selatan, Senin (27/7). Pemerintah diharapkan terus memberikan prioritas kepada UMKM disaat pandemi Covid-19 mengingat kontribusi UMKM terhadap perekonomian. Hingga saat ini UMKM menyerap 116,97


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona atau Covid-19 telah menghantam segala aspek kehidupan manusia termasuk sektor ekonomi. Akibatnya, resesi ekonomi melanda sejumlah negara.

Kebijakan pembatasan sosial ketat yang berlaku di banyak negara dilakukan untuk membendung penyebaran virus corona. Hanya saja pembatasan tersebut juga membuat roda perekonomian tidak berputar secara normal.

Sebut saja, Amerika Serikat (AS) yang masuk zona resesi akibat dua kuartal berturut-turut yang terkoreksi cukup dalam di level -32,9% pada kuartal II-2020.

Baca Juga: Agus Martowardojo: Resesi mengancam, ini tantangan ekonomi ke depan

Akibat pandemi Covid-19 ini juga menyebabkan arus investasi dari para investor dan tingkat konsumsi yang semakin menurun.

Sekretaris Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Raden Pardede menyebutkan di masa Pandemi Covid-19, salah satu prioritas dalam waktu dekat yang dilakukan oleh komite adalah menimbulkan rasa aman dan sehat.

Dengan rasa aman dan sehat ini maka akan menimbulkan kembali rasa percaya dari masyarakat termasuk investor.

“Ini permasalahannya kan ada di kepala kita semua, kepercayaan kalau tidak muncul bagaimana kita bisa berbelanja atau tingkatkan konsumsi dan bagaimana kita berinvestasi,” Ujar Raden Pardede dalam konferensi daring, Senin (3/8).

Raden juga menjelaskan lebih lanjut, bila dari sisi target ekonomi di tahun 2020 adalah mencegah terjadi resesi di Indonesia. Seperti yang diketahui, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2020 hanya 2,97% meski tidak sedalam negara-negara lain.

Kemudian, di kuartal II-2020 ia mengetahui bahwa pertumbuhan akan menunjukkan angka negatif dengan prediksi -4% sampai -5%.

“Jadi kuartal 2-2020 kita sudah terima  kita akan mengalami pertumbuhan negatif, apakah di kuartal 3 dan 4 kita akan mengalami negatif? Secara teknikal kalau kita terkontraksi di kuartal 3 maka kita masuk dalam resesi. Kalau di tahun depan juga tetap negatif kita sebut Indonesia sudah depresi,” jelasnya.

Untuk itu, agar tidak terjadi pertumbuhan negatif berturut-turut, maka perlu dilakukan pencegahan agar di kuartal 3-2020 diharapkan tidak negatif.

Baca Juga: Raden Pardede: Prioritas Komite corona ciptakan rasa aman dan sehat juga cegah resesi

Syaratnya adalah Indonesia harus meningkatkan kembali rasa kepercayaan, aman dan sehat sehingga dalam waktu bersamaan ekonomi Indonesia akan segera pulih.

“Ini fokus dan target yang komite akan lakukan dalam jangka pendek sekaligus kita menargetkan tidak terjadi resesi di kuartal 3 dan 4,” tuturnya.

Oleh karena itu juga, belanja pemerintah untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp 695 triliun juga akan dibedah satu per satu dan dipastikan harus dibelanjakan dalam minggu ini. Apalagi, belanja untuk dua hal utama yakni perlindungan sosial dan  program-program padat karya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×