Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengakui depresiasi rupiah terhadap dolar AS yang berlarut-larut akan berpengaruh terhadap sensitivitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Namun, ia menegaskan pelemahan tersebut hanya bersifat sementara. Purbaya optimistis rupiah akan kembali menguat dalam waktu dekat seiring pertumbuhan ekonomi domestik yang tetap solid.
“Kalau sampai tahun depan seperti itu (depresiasi rupiah) ya berdampak. Tapi saya yakin ketika mereka tahu bahwa kebijakan yang kita jalankan betul-betul bisa membalik arah pertumbuhan ekonomi, itu rupiah akan berbalik dengan cepat,” ujar Purbaya saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan Jakarta, Jumat (26/9/2025).
Baca Juga: Kurs Rupiah Tertekan ke Level Paling Lemah Sejak April 2025, Selasa (23/9)
Purbaya juga menepis isu adanya kebijakan Kementerian Keuangan yang mendorong bank-bank BUMN (Himbara) untuk menaikkan bunga deposito valuta asing sebesar 4%.
“Enggak ada, enggak ada intervensi itu. Suka-suka mereka (perbankan). Tapi kalau masih taruh angka seperti itu di koran tanpa alasan yang jelas, belum tentu dilaksanakan, itu hanya menimbulkan sentimen negatif. Saya akan minta mereka mengoreksi itu,” tegasnya.
Menurut Purbaya, Bank Indonesia (BI) juga menjalankan perannya secara agresif dalam menjaga stabilitas nilai tukar. Ia meyakini dengan kombinasi kebijakan fiskal dan moneter, rupiah akan segera pulih.
“Mungkin pertengahan minggu depan sudah balik. Ini kan kita baru konferensi sekarang, market sudah tutup. Senin mulai, Selasa, Rabu mestinya sudah balik,” jelasnya.
Baca Juga: Rupiah Melemah ke Rp 16.605 per Dolar AS Siang Ini (22/9), Simak Penyebabnya
Ia menekankan, fondasi ekonomi domestik akan terus membaik, ditopang oleh kebijakan fiskal dan moneter yang selaras.
“Bank Sentral juga sinkron dengan kami (Kementerian Keuangan). Tujuannya sama, menjaga stabilisasi ekonomi dan menciptakan pertumbuhan lebih cepat,” tandasnya.
Di akhir pernyataan, Purbaya bahkan menyarankan publik untuk tetap percaya pada rupiah. “Anda pegang rupiah apa dolar sekarang? Sell (jual) dolar lah (beli rupiah),” pungkasnya.
Selanjutnya: Serangan Drone Ukraina Picu Kelangkaan BBM, Rusia Larang Ekspor Hingga Akhir Tahun
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Karier dan Keuangan Terbaru Besok Sabtu, 27 September 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News