kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Realisasi Serapan Belanja K/L 2025 Lambat, Ditjen Perbendaharaan Ungkap Alasannya


Jumat, 03 Oktober 2025 / 15:12 WIB
Realisasi Serapan Belanja K/L 2025 Lambat, Ditjen Perbendaharaan Ungkap Alasannya
ILUSTRASI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/07/2025. Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti, mengakui realisasi belanja K/L tahun ini mengalami keterlambatan.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti, mengakui realisasi belanja kementerian/lembaga (KL) tahun ini mengalami keterlambatan akibat sejumlah faktor teknis.

Prima menjelaskan, meski Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sudah diumumkan Kementerian Keuangan sejak November 2024 dan aturan pendukung dikeluarkan Januari 2025, serapan belanja tetap melambat karena adanya penyesuaian. 

“Di bulan Februari ada efisiensi, jadi semua K/L harus melakukan adjustment lagi. Setelah laporan adjustment, mereka melakukan perencanaan lagi mana yang prioritas, mana yang gak prioritas. Sehingga ini juga schedule-nya jadi agak mendur,” jelas Prima kepada awak media saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jumat (3/9).

Baca Juga: Pesan Menkeu Purbaya: Pelaku Impor Ilegal Jangan Harap Bisa Lolos

Menurut Prima, kondisi ini membuat proses belanja, termasuk tahap kontrak, baru bisa berjalan lebih lambat dari biasanya. Namun, ia menegaskan pola ini serupa dengan tahun-tahun sebelumnya. 

"Kalau kita lihat sekarang kita udah bisa 55% (serapan belanja K/L). Ini kita cukup optimis untuk bisa menyelesaikan belanja K/L di tahun ini. More or less mirip-mirip lah sama modus di tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Prima menambahkan, kementerian besar yang jumlahnya sekitar 12 institusi telah merealisasikan belanja hingga 80% dari anggaran neto, dan kontribusinya menutup sekitar 80% belanja KL secara total. 

“Sisanya, kementerian lain masih dalam proses,” katanya.

Ia enggan menyebutkan kementerian mana saja yang belanjanya cenderung lambat, namun menekankan bahwa pola realisasi anggaran tahun 2025 masih sejalan dengan tren tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga: Mobil Listrik Xpeng Dipesan 1.000 Unit, Cek Harga Xpeng G6 & X9 Oktober 2025

Selanjutnya: Investor Individu Banyak Menampung Saham Big Banks Kala Tren Koreksi Berlanjut

Menarik Dibaca: Ini Syarat dan Cara Daftar UMKM Online Terbaru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×