Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengancam akan mengganti jajaran Direksi PT Pertamina (Persero) bila tidak segera merealisasikan pembangunan kilang baru maupun menjalankan proyek-proyek yang sudah diusulkan.
Purbaya menilai, Indonesia mengalami kerugian besar akibat terus bergantung pada impor energi. Kondisi ini membuat belanja subsidi energi pemerintah semakin membengkak setiap tahunnya.
“Saya bukan jurubayar saja. Saya akan masuk, saya akan lihat mereka jalankan apa enggak proyek-proyek yang diusulkan. Kalau nggak kita potong uangnya juga. Saya kan pengawas, saya ganti aja dirutnya,” tegas Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Selasa (30/9/2025).
Ia menekankan, pemerintah tidak bisa tinggal diam melihat Pertamina yang dinilainya lamban dan kurang serius dalam merealisasikan investasi kilang.
Baca Juga: Impor Minyak Indonesia Membengkak, Purbaya Salahkan Pertamina
“Jadi kilang itu, bukan kita nggak bisa bikin atau kita nggak bisa bikin proyeknya, cuman Pertamina-nya males-malesan aja,” ungkapnya.
Purbaya juga menyampaikan bahwa dirinya pernah menawarkan opsi kerja sama dengan investor asing untuk mempercepat pembangunan kilang. Namun, menurutnya, Pertamina menolak dengan alasan yang tidak jelas.
“Ini masukan yang bagus sekali dari DPR. Gimana caranya kita memproduksi, memperbaiki alat-alat produksi, termasuk menyediakan alat produksi yang baru, yang selama ini kita gagal membangun,” tambahnya.
Purbaya menegaskan, pemerintah berkomitmen mencari solusi agar pembangunan kilang tidak lagi tertunda, sehingga beban subsidi energi dapat ditekan dan kemandirian energi nasional bisa terwujud.
Purbaya pun meminta DPR ikut mengawasi realisasi investasi kilang Pertamina agar subsidi energi bisa ditekan. Menurutnya, tujuan utama pemerintah bukan hanya mengurangi subsidi, tetapi juga memastikan subsidi lebih tepat sasaran.
“Sebetulnya kalau bisa, kita enggak subsidi. Cuma karena ekonomi tumbuhnya enggak cukup bagus, masyarakat yang paling bawah belum bisa bertahan ketika harus menghadapi harga pasar. Dikeluarkan subsidi supaya mereka bisa hidup terus dan agak sejahtera ke depan,” kata Purbaya.
Baca Juga: Purbaya Hingga Airlangga Merapat ke Kantor Danantara, Ada Apa?
Ia menekankan, kunci utama agar subsidi tidak lagi diperlukan adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi.
“Kita akan mencoba meningkatkan kesejahteraan semuanya, sehingga mereka semua kuat. Pada satu titik nggak harus subsidi lagi,” pungkasnya.
Selanjutnya: Xiaomi Rilis Koleksi Wearable “Gold Collection” di Indonesia
Menarik Dibaca: Xiaomi Rilis Koleksi Wearable “Gold Collection” di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News