kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PUPR anggarkan Rp 750 M buat 220 ribu SR air minum


Senin, 23 Oktober 2017 / 21:25 WIB
PUPR anggarkan Rp 750 M buat 220 ribu SR air minum


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Digulirkan sejak 2012, Program Hibah Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyambung jaringan air minum perpipaan bagi 927.200 SR yang tersebar di 264 kabupaten/kota pada 32 provinsi.

Dari keterangan pers Kementerian PUPR yang diterima Kontan.co.id, Senin (23/10), dana Program Hibah Air Minum tersebut didapat melalui APBN maupun bantuan pemerintah Australia.

Sedangkan tahun ini, Kementerian PUPR mengalokasikan Rp 750 miliar untuk menambah 220.000 SR air minum perpipaan bagi MBR perkotaan di 154 kabupaten/kota dengan alokasi sebesar Rp 2-3 juta per sambungan rumah.

Pembangunan SPAM tersebut telah dilakukan di beberapa daerah misalnya SPAM Broni di Provinsi Jambi, SPAM Regional di Bengkulu, dan Jaringan Perpipaan Kota Tarakan dan SPAM Semarang Barat.

Program Hibah Air Minum untuk meningkatkan partisipasi Pemda dalam penyediaan air minum perpipaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Pemda yang ingin mendapatkan dana hibah dari program ini disyaratkan melakukan investasi terlebih dahulu berupa jaringan perpipaan hingga ke sambungan ke rumah-rumah MBR yang telah diusulkan sebelumnya.

Nantinya investasi yang dikeluarkan akan diganti oleh dana APBN melalui program ini.

Proyek penyediaan SPAM ini sendiri diakui Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memang jadi satu tantangan bagi institusinya, yang salah satunya berasal dari sektor pendanaan.

"Program SPAM 2015-2019 diperkirakan butuh Rp 254 triliun, sementara dari total tersebut APBN diperkirakan hanya mampu memenuhi 20%," kata Basuki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×