kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

PUPR genjot bangun bendungan Kuningan & Cipanas


Minggu, 22 Oktober 2017 / 10:20 WIB
PUPR genjot bangun bendungan Kuningan & Cipanas


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melakukan kunjungan kerja ke Cirebon. Kunjungan Basuki untuk melihat perkembangan proyek strategis bidang sumber daya air yang tengah dikerjakan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung.

"Seperti biasa dalam setiap Kunker, saya ingin mendengar laporan langsung perkembangan proyek. Apa masih ada kendala di lapangan, jika ada segera dicarikan solusinya,” kata Basuki pada keterangan tertulis, Sabtu (21/0).

Kepala Balai BBWS Cimanuk Cisanggarung Bob Arthur Lambogia bilang, pihaknya saat ini tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Kuningan dan Cipanas.

Untuk Bendungan Kuningan, dibangun dengan anggaran konstruksi sebesar Rp 464 miliar akan memiliki daya tampung sebesar 25 juta m3.

Manfaat dibangunnya Bendungan Kuningan yakni sebagai sumber air bagi Daerah Irigasi Cileuweung seluas 1.000 hektare (ha) dan Daerah Irigasi Jangkelok seluas 2.000 ha. Di samping itu memberikan manfaat bagi pengendalian banjir, air baku 300 liter/detik dan potensi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PL \TA) sebesar 535 KW.

"Kemajuan fisik bendungan ini sudah mencapai 62% dan ditargetkan selesai tahun 2018," jelas Bob Arthur.

Sementara untuk kemajuan konstruksi Bendungan Cipanas yang kontrak pembangunannya ditandatangani pada November 2016, saat ini sudah mencapai 7% dan ditargetkan selesai tahun 2021. Bendungan ini akan menampung air sebanyak 190 juta m3 dengan biaya pembangunan Rp 1,2 triliun.

"Manfaatnya sebagai sumber air untuk irigasi pertanian di wilayah Sumedang dan Indramayu dengan luas sekitar 8.089 hektar, air baku dan pengendali banjir di wilayah Pantura dan juga penghasil listrik 3 Megawatt," kata Bob.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×