Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan letak Indonesia yang berada di “cincin pasifik” menjadikannya seperti Supermall bencana.
Besar kerugian baik korban jiwa maupun materi yang dialami, membuat Pemerintah Indonesia tidak hanya fokus mencari penyebab bencana namun juga perlu memikirkan ulang kebijakan yang paling tepat agar Indonesia lebih aman dan tangguh bencana.
Di samping mitigasi, penanganan pasca bencana baik dalam tahap tanggap darurat yang dilanjutkan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi dilakukan dengan mengacu pada prinsip membangun kembali lebih baik atau Build Back Better.
Penerapan prinsip Build Back Better secara mendalam dimulai dari perencanaan yakni rencana tata ruang wilayah hingga ke rencana detail tata ruang termasuk peraturan zonasi dan building code untuk daerah rentan bencana.
“Kementerian PUPR akan membentuk Komisi Keamanan Bangunan Gedung yang salah satu tugasnya mendampingi Pemerintah Daerah agar konsekuen dalam mengimplementasikan rencana tata ruang dan zonasi yang sudah ditetapkan,” kata Menteri Basuki dikutip dalam siaran pers, Jumat (30/11).
Menurut Basuki, langkah selanjutnya yang sangat penting adalah meningkatkan investasi dan pendanaan untuk mengurangi risiko bencana sesuai dengan kesepakatan internasional seperti Sendai Framework for Disaster Risk Reduction.
“Anggaran yang dialokasikan untuk mitigasi bencana hendaknya tidak dimaknai sebagai biaya (cost), namun merupakan investasi untuk masa depan yang lebih baik dengan menurunnya risiko bencana. Kita tidak ingin melihat kota berikut infrastruktur yang telah dibangun dengan mahal dan susah payah, hancur kembali akibat bencana," tegasnya
Saat ini, pemerintah Indonesia mulai menyiapkan langkah-langkah untuk mengadopsi penerapan instrumen pembiayaan risiko bencana, seperti asuransi bencana. Dengan demikian perlu disiapkan dasar hukum dan ketentuan administrasi yang memadai sehingga bisa diterapkan di Indonesia.
“Pemerintah Pusat tengah menyiapkan dukungan dan sistem keuangan untuk mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan kapasitas infrastruktur dan kemampuan sumber daya manusia di daerah dalam pengurangan risiko bencana, yang mencakup langkah pencegahan/preventif, kesiapan/preparedness dan tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi. Kuncinya adalah penguatan kapasitas pemerintah daerah,” katanya.
Menteri Basuki juga mengajak kerja sama internasional yang lebih erat dalam membangun ketangguhan negara menghadapi bencana terkait air dan perubahan iklim.
“Saya yakin bahwa dengan kemitraan dan kerja sama yang erat antara negara dan institusi terkait, kita dapat merumuskan rekomendasi aksi strategis yang dapat diterapkan secara efektif untuk mencapai pengurangan risiko bencana yang signifikan,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News