Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Rencana pembentukan superholding Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara alias Danantara semakin menguat. Di mana, pada tahap awal berdirinya aset Danantara menyentuh angka yang fantastis.
Berdasarkan bahan paparan profil Danantara, disebutkan perkiraan aset awal Danantara mencapai US$ 600 juta. Hal ini berpotensi menjadikan Danantara Sovereign Wealth Fund (SWF) terbesar keempat di dunia.
Pengamat BUMN dari Datanesia Institute, Herry Gunawan memperkirakan skema investasi Danantara bakal diparkirkan pada proyek hingga instrumen investasi yang berorientasi bisnis dengan imbal hasil tinggi.
“Kehadiran Danantara kan untuk mendongkrak nilai kekayaan negara yang dipisahkan, terutama yang ada di BUMN,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/11).
Baca Juga: Cikal Bakal Super Holding BUMN Disiapkan, Ini Pondasinya
Herry menekankan terkait independensi Danantara, di mana menurutnya, kelembagaan Danantara harus benar-benar terbebas dari intervensi potilik.
“Jangan sampai ada intervensi politik, apalagi memasukkan politisi ke dalam manajemen Danantara. Itu kalau mau sehat.Bahkan di Khazanah Malaysia, chairman-nya langsung Perdana Menteri. Jadi langsung dikawal oleh orang nomor satu.,” tegasnya.
Herry mengungkapkan, agar Danantara punya kewenangan menentukan manajemen BUMN yang masuk dalam kelolaannya, sementara Kementerian BUMN menjadi regulator dan jangan menjadi wakil pemerintah sebagai pemegang saham.
“Dengan begitu, Kementerian BUMN akan lebih fokus pada regulasi dan pengawasan terhadap BUMN,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Herry menegaskan, kehadiran Danantara bisa berdampak positif terhadap semaraknya investasi, seperti di pasar modal.
“Baik investasi lewat saham atau surat berharga lainnya, maupun kemungkinan IPO anak-anak usaha BUMN di bawah Danantara,” tandasnya.
Baca Juga: Erick Thohir Siapkan Kantor untuk Super Holding BUMN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News