Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri memuji kempimpinan Joko Widodo selama empat tahun ini. Hal itu ia sampaikan saat membuka acara penandatanganan perjanjian kerjasama pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di 500 lembaga pesantren.
Pujian Hanif itu ia awali dengan keberhasilan Jokowi dalam menurunkan angka kemiskinan, ketimpangan dan pengangguran di Indonesia. "Tantangan setiap periode pemerintahan di Indonesia ini sama Kemiskinan ketimpangan dan pengangguran. Namun Alhamdulilah 4,5tahun ini tantangan tersebut menurun," katanya di Grand Sahid Jaya, Rabu (20/2).
Adapun Hanif memaparkan, saat ini jumlah orang miskin menurun menjadi satu digit, 9,8%. Yangmana, itu dinilainya merupakan angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah.
Kemudian, soal ketimpangan sosial (gini ratio) juga turun dari 0,42 ke 0,38. Begitu juga dengan. Angka pengangguran juga terlihat terendah sejak reformasi yakni 5,3%.
Maka, lanjut Hanif, tak heran jika pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas rata-rata ekonomi dunia yakni 5%. "Di tengah ekonomi dunia yang bergejolak kita harus syukuri. Jika kebijakan tidak naik dan tidak benar maka pertumbuhan ekonomi bisa lebih rendah," jelasnya.
Kemudian, Menaker Hanif juga memuji kinerja Jokowi yang semakin erat dengan kehidupan pesantren. Banyak produk yang diprioritaskan untuk pesantren mulai dari bank wakaf mikro dan BLK Komunitas ini.
Yangmana, berdasarkan catatan Kemnaker, pemerintah menargetkan di tahun ini membangun 1.000 BLK Komunitas. Padahal di 2017 dan 2018 BLK Komunitas yang dibangun pemerintah hanya 50-75 lembaga saja.
Hanif berdalih, hal ini bisa dijadikan tempat pelatihan vokasi sesuai kejuruan dan kebutuhan dengan masyarakat dk sekitar pesantren dan kerja sama dengan industri. Bahkan tak tanggung-tanggung, hanya untuk BLK pemerintah menganggarkan paling tidak Rp 1 triliun
Berdasarkan pantauan, Hanif pun juga mengutarakan dalil dari Ushul Fiqih, "Kalau tidak salah ada, Ushul Fiqih yang mengatakan, tidak boleh meninggalkan yang sudah jelas untuk memburu yang tidak jelas. Tidak boleh meninggalkan yang sudah nyata untuk memburu yang masih di angan-angan," tutur dia.
Hal itu pun diikuti dengan tepuk tangan para peserta yang hadir. Bahkan di akhir pembukaannya, ia meminta kepada para peserta yang hadir untuk mendoakan Jokowi bisa memimpin Indonesia dua periode.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News