Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dirgantara Indonesia (PT DI) meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Airbus. MoU ini yang disepakati kedua belah pihak terdiri dari dua MoU.
Pertama, MoU kesepakatan peningkatan bisnis MRO (Maintanace, Repair, Overhaul) atau fasilitas perawatan pesawat antara PT DI dengan Airbus. Kedua peningkatan bisnis untuk aerostruktur untuk komponen pesawat.
CEO PT Dirgantara Indonesia (PT DI), Gita Amperiawan mengatakan, nota kesepahaman ini sangat strategis bagi PT DI, terutama dalam hal peningkatan peran dalam ekosistem industri.
Dengan kerja sama ini, PT Dirgantara Indonesia diharapkan dapat meningkatkan perannya dalam mengembangkan ekosistem industri dalam negeri.
Baca Juga: Pembiayaan Capai Rp 88,4 Triliun, LPEI Perkuat Ekosistem Ekspor
“Penandatanganan Nota Kesepahaman ini diharapkan akan mendorong peningkatan kompetensi dan value bisnis Aerostructure PT Dirgantara Indonesia yang diestimasikan dapat mencapai US$ 500 juta dalam 10 tahun ke depan," kata Gita di Kabupaten Belitung, Rabu (7/9).
MoU ini akan menaungi kerja sama antara Airbus Defence and Space dan Airbus Helicopters dengan PT DI dalam mengembangkan bisnis produksi komponen aerostruktur.
Kedua pihak akan mengembangkan peta jalan strategis yang mengedepankan daya saing masing-masing dan dukungannya untuk ekosistem penerbangan di Indonesia.
Airbus akan mendukung PTDI di bidang yang berkaitan dengan perencanaan sumber daya dan jadwal, serta dukungan teknis dan manajemen.
Gita menyebut, Airbus adalah mitra strategis kuat yang dapat berkontribusi terhadap transformasi PTDI untuk menjadi pemain utama dalam industri penerbangan di kawasan.
"Dengan menggabungkan kompetensi industri masing-masing, kami yakin MoU ini akan mempertahankan dan memperkuat kerja sama strategis PTDI dan Airbus yang telah terjalin sejak lama,” ujar Gita.
President Airbus Asia-Pacific Anand Stanley mengatakan, Airbus dan PT DI telah menjalin hubungan kerja sama yang panjang sejak tahun 1976 yang dimulai dengan lisensi untuk memproduksi pesawat taktis NC212 dan helikopter NBO-105.
Dia mennyebut, MoU yang ditandatangani hari ini adalah perpanjangan dari kemitraan yang telah terjalin selama 40 tahun serta akan mencakup berbagai jenis manufaktur dan keahlian teknik yang lebih luas.
"Airbus berkomitmen untuk mempertahankan posisinya sebagai mitra terbesar Indonesia dalam industri penerbangan dan kami berharap dapat terus meningkatkan hubungan kerja sama dengan PTDI," kata Anand.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menyambut kerja sama antara PT DI dan Airbus ini sebagai tanda ekspansi kapasitas dalam kerangka kolaborasi global.
Baca Juga: Belanja Alat Perang Besar-Besaran Dimulai
"Nota kesepahaman ini diharapkan dapat lebih memajukan kerja sama kedua perusahaan, sekaligus meningkatkan partisipasi industri kedirgantaraan Indonesia dalam rantai nilai industri kedirgantaraan global. Kami berharap hal ini juga akan memicu kolaborasi baru di masa depan,” ujar Suharso di Belitung.
Untuk diketahui, MoU tersebut ditandatangani di sela-sela acara G20 Development Working Group yang diadakan di Belitung, Indonesia. Mewakili Airbus adalah Head of Asia-Pacific for Airbus Defence and Space, Johan Pelissier, dan Head of Asia-Pacific for Airbus Helicopters, Vincent Dubrule. Sementara PTDI diwakilkan oleh Gita Amperiawan selaku Direktur Utama.
Penandatanganan MoU ini juga disaksikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa dan Menteri Negara Pembangunan dan Kemitraan Internasional Perancis, Chrysoula Zacharopoulou.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News