kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2021 dari sejumlah ekonom


Jumat, 05 November 2021 / 06:10 WIB
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III 2021 dari sejumlah ekonom


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 cukup perkasa. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 melesat hingga 7,07% yoy. 

Sayangnya, kinerja pertumbuhan yang ciamik itu harus tersendat. Mengingat, pada awal kuartal III 2021 ada peningkatan kasus harian Covid-19 yang membuat pemerintah menarik rem darurat berupa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. 

BPS akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III2021 pada hari ini, Jumat 5 November 2021 pukul 09.00 WIB, dan nampaknya angka pertumbuhan tak akan setinggi kuartal II 2021. 

Konsensus pasar yang dihimpun oleh Kontan.co.id, menunjukkan median perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 berada di kisaran 3,35% yoy, atau lebih rendah dari pertumbuhan kuartal sebelumnya. 

Baca Juga: The Fed berencana mulai tapering off akhir November 2021, cermati saham-saham ini

Berikut perkiraan pertumbuhan ekonomi dari beberapa institusi yang berhasil dihimpun:

No Lembaga Angka Prediksi (yoy)
1 CORE Indonesia 0,6% - 1,5%
2 Bank Syariah Indonesia 2,72%
3 CELIOS 3%
4 INDEF 3% - 4%
5 Bank Danamon 3,23%
6 Bank Permata 3,48%
7 DRI 3,61%
8 BCA 3,64%
9 LPEM FEB UI 3,9% - 4,3%
10 Bank Mandiri 4,16%

Para ekonom melihat, adanya gelombang kedua Covid-19 tersebut memang menghambat progres pemulihan ekonomi. Adanya restriksi ketat yang diterapkan pemerintah menghambat aktivitas ekonomi, yang tentu berpengaruh pada pendapatan masyarakat dan daya beli masyarakat.

Selain itu, restriksi ketat juga menghambat kinerja berbagai lapangan usaha dan menjadi batu sandungan dalam menjemput realisasi investasi. 

Baca Juga: Jelang pengumuman GDP, simak proyeksi IHSG untuk perdagangan Jumat (4/11)

Kabar baiknya, para ekonom masih melihat angin segar yang bertiup dari prospek ekspor. Mengingat, pada periode Juli 2021 hingga September 2021 neraca perdagangan surplus jumbo ditopang dengan kinerja ekspor yang manis. Ini tak lepas dari masih tingginya harga komoditas global. 

Meski memang sumbangan net ekspor kepada pertumbuhan ekonomi tak sebesar konsumsi rumah tangga maupun investasi, tetapi setidaknya ini menjadi pemanis bagi prospek pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021. 

Akan tetapi, perkiraan pasar ini rupanya di bawah perkiraan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI). 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal III 2021 mencapai 4,5% yoy. Bahkan, angka ini lebih optimistis daripada proyeksi sebelumnya yang sebesar 4% yoy. 

Bendahara negara mengatakan, optimisme tersebut didukung oleh melandainya kasus Covid-19 dan perbaikan beberapa indikator dini, seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat. 

Seperti contohnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juli 2021 yang sempat jatuh ke 80,2 dari 107,4 pada Juni 2021, kemudian turun lagi ke 77,3 pada Agustus 2021. Namun, IKK berhasil tumbuh menjadi 95,5 pada September 2021. 

Baca Juga: Catat, WP Badan tak diperkenankan ikut skema tax amnesty jilid II

Selain itu, perbaikan juga terlihat pada penjualan ritel, konsumsi listrik, dan kondisi bisnis terkait perdagangan. 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo paling optimistis. Perry memperkirakan pertumbuhan ekonomi periode Juli 2021 hingga Agustus 2021 bisa tumbuh di kisaran 5% yoy, meski pada awal Juli 2021 dihadang badai Covid-19. 

Perry tak menampik, pembatasan kegiatan masyarakat ini menekan kegiatan ekonomi masyarakat, terlihat dari menurunnya aktivitas transaksi ekonomi dan keuangan. 

Namun, penurunan kegiatan ekonomi ini hanya bersifat sementara. Pasalnya, setelah PPKM menunjukkan hasil dengan penurunan angka penyebaran kasus, BI melihat adanya peningkatan kegiatan ekonomi bahkan pada akhir Juli 2021 dan terus berlanjut pada Agustus 2021 dan hingga saat ini. 

Selanjutnya: Ekonom CORE beberkan hambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×