Reporter: Indra Khairuman | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyeksi kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Februari 2025 tetap menunjukkan harapan positif, meskipun ekonomi global mengalami perlambatan.
Ekonom Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang memperkirakan, neraca perdagangan Indonesia tetap surplus sebesar US$3,16 miliar, didorong oleh pertumbuhan ekspor yang kuat.
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan RI Diproyeksikan Menyusut di Tengah Tantangan Global
Ekspor diprediksi meningkat 9,1% (YoY) berkat harga komoditas seperti CPO dan batubara yang masih tinggi.
"Perubahan struktur ekspor dan impor mencerminkan ketahanan perdagangan Indonesia di tengah dinamika global," ujar Hosianna kepada Kontan.co.id, Jumat (14/3).
Sementara itu, impor diperkirakan mengalami kontraksi -3,2% (YoY), sejalan dengan efisiensi anggaran pemerintah dan pemangkasan proyek infrastruktur.
Penurunan harga minyak global juga berkontribusi pada turunnya impor, menunjukkan adaptasi Indonesia terhadap tantangan ekonomi.
Ekonom BCA David Ernest Sumual memproyeksikan, ekspor akan tumbuh 13,13% (YoY) atau 1,64% (MTM), didorong oleh pemulihan harga batubara dan gas setelah tahun lalu mengalami pelemahan.
Baca Juga: Surplus Melejit, Tapi Ekspor Impor Menyempit
Di sisi lain, impor diperkirakan naik tipis 0,60% (YoY) atau 3,06% (MTM), dengan perlambatan pada minyak dan beras, tetapi peningkatan pada beberapa komoditas pangan.
"Menjelang Ramadan, efek peningkatan impor mulai terlihat," ujar David.
Secara keseluruhan, Indonesia berpotensi mempertahankan surplus neraca perdagangan, didukung pertumbuhan ekspor yang solid dan penyesuaian pada impor.
Selanjutnya: Bisnis Minuman Keras AS Tertekan Tarif 200%
Menarik Dibaca: Ekspansi Klinik Gigi Damessa Terus Berlanjut dengan Pembukaan Cabang Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News