kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.742.000   28.000   1,63%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Proyeksi Neraca Perdagangan Februari: Surplus Berlanjut di Tengah Perlambatan Global


Jumat, 14 Maret 2025 / 19:42 WIB
Proyeksi Neraca Perdagangan Februari: Surplus Berlanjut di Tengah Perlambatan Global
ILUSTRASI. Warga memancing dengan latar belakang Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Emas di Pantai Cipta, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/3/2025). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2025 mengalami surplus 3,45 miliar dolar AS dengan nilai ekspor sebesar 21,45 miliar dolar AS dan nilai impor 18 miliar dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proyeksi kinerja ekspor dan impor Indonesia pada Februari 2025 tetap menunjukkan harapan positif, meskipun ekonomi global mengalami perlambatan.

Ekonom Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang memperkirakan, neraca perdagangan Indonesia tetap surplus sebesar US$3,16 miliar, didorong oleh pertumbuhan ekspor yang kuat.

Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan RI Diproyeksikan Menyusut di Tengah Tantangan Global

Ekspor diprediksi meningkat 9,1% (YoY) berkat harga komoditas seperti CPO dan batubara yang masih tinggi.

"Perubahan struktur ekspor dan impor mencerminkan ketahanan perdagangan Indonesia di tengah dinamika global," ujar Hosianna kepada Kontan.co.id, Jumat (14/3).

Sementara itu, impor diperkirakan mengalami kontraksi -3,2% (YoY), sejalan dengan efisiensi anggaran pemerintah dan pemangkasan proyek infrastruktur.

Penurunan harga minyak global juga berkontribusi pada turunnya impor, menunjukkan adaptasi Indonesia terhadap tantangan ekonomi.

Ekonom BCA David Ernest Sumual memproyeksikan, ekspor akan tumbuh 13,13% (YoY) atau 1,64% (MTM), didorong oleh pemulihan harga batubara dan gas setelah tahun lalu mengalami pelemahan.

Baca Juga: Surplus Melejit, Tapi Ekspor Impor Menyempit

Di sisi lain, impor diperkirakan naik tipis 0,60% (YoY) atau 3,06% (MTM), dengan perlambatan pada minyak dan beras, tetapi peningkatan pada beberapa komoditas pangan.

"Menjelang Ramadan, efek peningkatan impor mulai terlihat," ujar David.

Secara keseluruhan, Indonesia berpotensi mempertahankan surplus neraca perdagangan, didukung pertumbuhan ekspor yang solid dan penyesuaian pada impor.

Selanjutnya: Bisnis Minuman Keras AS Tertekan Tarif 200%

Menarik Dibaca: Ekspansi Klinik Gigi Damessa Terus Berlanjut dengan Pembukaan Cabang Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×