kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Proyeksi inflasi September versi Bank Indonesia


Rabu, 11 September 2013 / 19:33 WIB
Proyeksi inflasi September versi Bank Indonesia
ILUSTRASI. Warga membuka aplikasi PeduliLindungi untuk mendapatkan sertifikat vaksin COVID-19 internasional di Jakarta, Senin (31/1/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Bank sentral Indonesia meyakini  inflasi bulan September akan turun signifikan. Proyeksi tersebut mengacu pada turunnya permintaan domestik pasca kenaikan 33% harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akhir Juni lalu.

Agustus lalu, inflasi tercatat sebesar 1,12%, atau turun jika dibandingkan inflasi bulan Juli yang mencapai 3,29%. Walaupun ada penurunan inflasi di September, namun Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo kepada Reuters mengakui, inflasi tahunan masih tetap tinggi.

Inflasi tahunan sampai Agustus tercatat sebesar 8,79%, sedangkan inflasi tahunan sampai Juli tercatat sebesar 8,61%. "Kami melihat ada deflasi pada minggu pertama (September). Inflasi bulan ini cenderung sangat rendah," kata Perry di Jakarta, Rabu (11/9).

Menurut Perry, perlambatan inflasi terjadi karena perlambatan permintaan domestik karena beragam faktor, salah satunya adalah adanya pengendalian harga pangan. Selain itu, Perry juga yakin, defisit transaksi berjalan juga akan turun di kuartal III.

Sebagaimana diketahui, pada kuartal II lalu, defisit transaksi berjalan Indonesia mencapai 4,4% dari PDB. Terjadinya defisit berjalan menjadi faktor utama yang membuat nilai tukar rupiah melemah dalam beberapa pekan terakhir.

Penjelasan Perry dilakukan sebelum ia melakukan rapat dewan gubernur Bank Indonesia (RDGI) yang akan dilakukan pada 15 September mendatang. Pada RDGI sebelumnya, di akhir Agustus, BI telah menaikkan suku bunga acuan alias BI rate sebesar 50 basis poin menjadi 7%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×