kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Program Makan Bergizi Gratis untuk 20 Juta Penerima di 2025, Bujet Per Porsi Berapa?


Rabu, 04 September 2024 / 20:38 WIB
Program Makan Bergizi Gratis untuk 20 Juta Penerima di 2025, Bujet Per Porsi Berapa?
ILUSTRASI. Program makanan bergizi gratis akan dimulai pada tahun 2025 dengan sasaran 20 juta penerima manfaat.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Program makanan bergizi gratis akan dimulai pada tahun 2025 dengan sasaran 20 juta penerima manfaat. Namun, melihat anggaran yang disiapkan, porsi yang diterima penerima manfaat diprediksi akan sedikit.

Pengamat dan Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, jika melihat anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program makanan bergizi gratis yang akan mencakup 20 juta penerima manfaat, maka setiap orang hanya akan mendapatkan makanan seharga Rp 13.500 per porsi.

"Jika kita menambahkan biaya lain, saya rasa setiap orang akan mendapatkan porsi yang lebih sedikit lagi," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (4/9).

Nailul mengatakan, program makanan bergizi gratis lebih baik diubah menjadi program jajan bergizi gratis. Menurutnya, dengan anggaran sebesar itu tidak dapat dibayangkan apa yang akan diperoleh jika mengharapkan porsi yang besar.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Sasar 20 Juta Penerima Manfaat pada 2025

Seperti yang kita ketahui, pemerintah baru saja membentuk Badan Gizi Nasional (BGN) yang akan menggarap program besutan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka di pemerintahannya nanti. BGN sendiri saat ini tengah mematangkan perencanaan hingga anggaran yang akan dijalankan.

Nailul Huda menyebut beberapa strategi yang perlu dilakukan BGN. Pertama, BGN sebaiknya mengubah program makanan bergizi gratis menjadi makanan jajan gratis.

Kedua, lanjut Nailul, bahan makanan yang mengutamakan kearifan lokal pun perlu disiapkan produksinya, apakah itu mencukupi atau tidak.

"Saya khawatir impor jadi jalan keluar BGN untuk memenuhi program ini," ujarnya.

Ketiga, BGN perlu mengubah skema bansos barang menjadi bansos orang targeted, yakni penerima bansos memang yang membutuhkan.

"Jadi tidak semua murid mendapatkan makanan bergizi gratis ini," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi mengatakan pada tahun 2025 program makanan bergizi bakal menyasar pada 20 juta penerima manfaat di seluruh provinsi di Tanah Air.

"Untuk tahun 2025, direncanakan akan mengcover 20 juta penerima manfaat. Program masif akan berjalan di awal tahun 2025," terangnya kepada KONTAN.

Hasan yang sebelumnya didapuk sebagai Anggota Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran ini mengatakan, pada tahun 2024 direncanakan ada beberapa unit layanan program makanan bergizi gratis yang mulai dioperasikan dua bulan lagi.

"Untuk tahun 2024 ini, direncanakan ada 100 unit pelayanan yang bisa beroperasi pada bulan November," imbuhnya.

Baca Juga: Harga Makanan Bergizi Gratis Dipastikan Berbeda Tiap Daerah, Begini Acuannya

Sementara itu, lanjut Hasan, pada tahun 2025 program ini bakal masif dilaksanakan serta disiapkan lagi ribuan unit layanan di seluruh Indonesia.

"Selanjutnya nanti pada tahun 2025 akan ada total 5.000 unit pelayanan," tandasnya.

Untuk diketahui, Pemerintahan Presiden Jokowi dan pemerintahan baru Prabowo-Gibran telah sepakat pada anggaran untuk program makanan bergizi gratis mencapai Rp 71 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.

Selanjutnya: Wuih, Rp 15,5 Triliun Mengguyur Start-up AI Baru Buatan Co-Founder OpenAI

Menarik Dibaca: Pengaturan WhatsApp yang Bisa Diubah untuk Hemat Penyimpanan di HP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×