kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Produksi minyak belum mencapai target


Rabu, 18 Mei 2011 / 12:49 WIB
Produksi minyak belum mencapai target
ILUSTRASI. Komparasi mobil SUV 5-seater, pilih Toyota Corolla Cross atau Mitsubishi Eclipse Cross?


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Edy Can


JAKARTA. Jumlah produksi minyak hingga pertengahan Mei lalu masih jauh dari target pemerintah. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) mencatat produksi minyak hingga pertengahan Mei hanya sebesar 907.000 barel per hari dari target sebesar 970.000 barel per hari.

Kepala Divisi Humas, Sekuriti dan Formalitas BP Migas Gde Pradyana mengatakan, turunnya produksi migas nasional disebabkan oleh rendahnya realisasi komitmen kegiatan eksplorasi yang seharusnya dilakukan para pemegang otoritas di wilayah kerja. "Ini menyebabkan tidak adanya peningkatan cadagan migas nasional," ujar Pradyana kepada KONTAN, Rabu (18/5).

Selain tidak sungguh-sungguh melakukan eksplorasi, dia mengatakan produksi minyak juga terkendala masalah operasional. Masalah operasional itu seperti lapangan yang sudah tua sehingga tidak berproduksi optimal.

Penurunan produksi juga disebabkan turunnya produksi blok minyak milik Kontraktor Kontrak kerja Sama (KKKS) seperti di Pertamina, Conoco Philips, dan Kodeco turut menyebabkan penurunan produksi migas nasional. Di sisi lain, tidak ditemukannya cadangan minyak yang besar seperti Duri dan Minas menjadi penyebab menurunnya produksi migas nasional. "Kami belum menemukan lagi cadangan minyak sebesar Duri dan Minas," imbuh Pradyana.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT Pertamina Muhammad Harun menambahkan penyebab menurunnya produksi migas nasional akibat kesulitan produksi. Pasalnya, minyak adalah bahan baku yang tidak dapat diperbaharui. "Penurunan ini sifatnya natural," ujar Harun.

Meskipun demikian, Harun mengklaim, produksi migas Pertamina masih mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 10.000 barel per tahun. Sebagai contoh, pada tahun 2009 Pertamina memproduksi 171.000 barel per hari, sementara pada tahun 2010 sebesar 190.000 barel per hari atau naik 11% dan saat ini sebesar 200.000 barel per hari atau naik 5,2% dari tahun 2010.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×