kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi dan Distribusi Pangan Terhambat Cuaca Ekstrem, Ini Antisipasi Pemerintah


Senin, 09 Januari 2023 / 06:30 WIB
Produksi dan Distribusi Pangan Terhambat Cuaca Ekstrem, Ini Antisipasi Pemerintah


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cuaca ekstrem yang terjadi akhir-akhir ini berdampak pada distribusi dan juga produksi dari bahan pangan pokok (bapok).

Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Badan Pangan Nasional Rachmi Widiriani mengatakan, untuk sisi produksi Kementerian Pertanian diyakini sudah menyiapkan strategi. Khususnya untuk komoditas yang perishable yaitu hortikultura.

Sedangkan dari sisi distribusi pihaknya memiliki program fasilitas distribusi pangan dari wilayah produsen ke konsumen. Hal tersebut juga menjadi upaya menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan.

Baca Juga: Tinjau Pasar Sentul Yogyakarta, Presiden Jokowi Dapati Harga Beras Masih Naik

"Untuk kelancaran distribusi, Badan Pangan Nasional punya program fasilitasi distribusi pangan dari wilayah produsen ke konsumen, kerjasama dengan BUMN, Kementerian Perhubungan hingga asosiasi dan perusahaan logistik," kata Rachmi kepada Kontan.co.id, Minggu (8/1).

Adapun per 7 Januari 2023, beberapa harga pangan masih ada yang di atas harga acuan pembelian/penjualan. 
Di antaranya beras medium rata-rata nasional masih ada mencapai Rp 11.579 per kilogram (kg). Rachmi mengatakan harga beras masih tinggi lantaran saat ini memang belum memasuki masa panen.

"Karena belum masuk masa panen, beras CBP (cadangan beras pemerintah) terus dikeluarkan untuk stabilisasi pasokan dan harga," imbuhnya.

Adapun untuk rata-rata nasional komoditi pangan lain per 7 Januari kemarin ialah, harga kedelai sebesar Rp 14.940 per kg. Harga kedelai tersebut juga berada di atas harga acuan (HAP) yang telah ditetapkan.

Bawang merah Rp 37.037 per kg, dengan HAP Rp 36.500-Rp 41.500 per kg. Cabai merah keriting Rp 40.675 per kg dengan HAP Rp37.000-Rp55.000 per kg. Cabai rawit merah Rp 62.184 per kg, rata-rata harga tersebut sudah melebihi HAP Rp 40.000-Rp 57.000 per kg.

Kemudian telur ayam ras haraga rata-rata nasional Rp 29.723 per kg, dengan HAP di tingkat konsumen Rp 27.000 per kg. Bawang putih Rp 27.137 per kg, daging ayam Rp 36.354 per kg dengan HAP Rp36.750 per kg. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, untuk antisipasi kenaikan harga pangan yang naik di musim hujan pemerintah telah menyediakan subsidi transportasi bahan pangan.

Baca Juga: Bersiap Menghadapi Risiko Terburuk

"Transport diganti sehingga harganya bisa terukur. Kalau mahal lagi harganya disubsidi oleh Pemda dari anggaran 2% dari APBD," kata Zulkifli.

Upaya tersebut telah berjalan seperti di Bali dan DKI Jakarta. Zulkifli mengatakan disana telah menjalankan subsidi ongkos kirim sebagai langkah stabilisasi harga pangan. Adapun untuk stok dan harga pangan nasional diklaim stabil.

"Sudah kalau di Bali itu harga sudah di subsidi jadi kalau bupati walikota, sekarang mereka aktif karena kalau enggak mereka dapat punishment dari Mendagri. Ada hukumnya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×