CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.158   -56,66   -0,79%
  • KOMPAS100 1.093   -9,33   -0,85%
  • LQ45 871   -5,01   -0,57%
  • ISSI 216   -2,15   -0,98%
  • IDX30 446   -1,96   -0,44%
  • IDXHIDIV20 539   -0,14   -0,03%
  • IDX80 125   -0,95   -0,75%
  • IDXV30 135   0,01   0,00%
  • IDXQ30 149   -0,40   -0,27%

Presiden tolak perbesar defisit anggaran sebesar 0,4%


Kamis, 07 Oktober 2010 / 15:22 WIB
Presiden tolak perbesar defisit anggaran sebesar 0,4%
ILUSTRASI.


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menolak penambahan defisit RAPBN 2011 sebesar 0,4% dari yang ditetapkan saat ini sebesar 1,7%. Sebab, dia beralasan penambahan defisit berarti menambah utang pemerintah.

SBY mengatakan, penambahan defisit sebesar 0,4% itu setara dengan Rp28 triliun. "Saya tidak setuju, tidak ada urgensinya. Untuk apa kita berutang makanala tidak diperlukan," kata SBY dalam sambutan di sidang kabinet terbatas bidang politik hukum dan keamanan, Kamis (7/10)

Menurut SBY lebih baik dilakukan penghematan sehingga tidak harus menambah defisit apalagi ditambah 0,4% sehingga dari 1,7% menjadi 2,1%. "Saya harus menyampaikan seperti itu karena merupakan bagian dari upaya penghematan," kata SBY.

Untuk menjalankan penghematan itu, SBY akan membentuk tim untuk mengevaluasi dan meneliti belanja pemerintah pusat dan daerah. Sasarannya, adalah belanja-belanja rutin yang tidak diperlukan.

SBY juga akan mengeluarkan instruksi presiden dan peraturan presiden tentang penghematan secara konkrit di seluruh jajaran pemerintahan pusat dan daerah mulai tahun 2011 nanti. "Dengan demikian apa yang diharapkan dan dikritik oleh masyarakat luas bisa kami terima dan dijalankan," katanya.

Sebelumnya pemerintah dan DPR sudah menaikkan rasio defisit anggaran tahun depan dari 1,7% menjadi 1,8%. Badan Kebijakan Fiskal menilai kenaikan defisit ini masih dalam angka moderat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×