CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.902   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.161   -53,29   -0,74%
  • KOMPAS100 1.093   -9,23   -0,84%
  • LQ45 870   -5,50   -0,63%
  • ISSI 216   -1,84   -0,84%
  • IDX30 446   -2,21   -0,49%
  • IDXHIDIV20 539   -0,29   -0,05%
  • IDX80 125   -1,02   -0,81%
  • IDXV30 136   0,09   0,06%
  • IDXQ30 149   -0,46   -0,31%

Rasio defisit anggaran tahun depan naik jadi 1,8%


Kamis, 07 Oktober 2010 / 13:30 WIB
Rasio defisit anggaran tahun depan naik jadi 1,8%
ILUSTRASI. Proyek pembangunan perumahan milik Intiland


Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat menetapkan defisit anggaran pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011 sebesar Rp 124,3 triliun atau 1,8% dari produk domestik bruto (PDB). Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan asumsi defisit 2011 usulan pemerintah yang hanya Rp 115,7 triliun atau 1,7% dari PDB.

Pejabat Sementara Kepala Badan Kebijakan Fiskal Agus Suprijanto mengatakan, kesepakatan pemerintah dan DPR tercapai dalam forum Badan Anggaran DPR. "Defisit disepakati 1,8% atau Rp 124,3 triliun," ucap Agus kepada KONTAN, Kamis (7/10).

Menurut Agus, pemerintah sepakat untuk memperbesar defisit anggaran lantaran ada permintaan DPR untuk menaikkan asumsi RAPBN 2011. "Belanja negara naik menjadi Rp 1.229,2 triliun dan asumsi pendapatan dan hibah menjadai Rp 1.104,9 triliun," jelas Agus.

BKF menilai, kenaikan defisit anggaran sebesar 1,8% masih moderat. Kendati demikian Agus mengatakan pemerintah tidak akan menaikkan jumlah utang. "Bukan dari utang tetapi pemerintah ambil dari sisa anggaran lebih (SAL) Rp 5 triliun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×