kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Rasio defisit anggaran tahun depan naik jadi 1,8%


Kamis, 07 Oktober 2010 / 13:30 WIB
Rasio defisit anggaran tahun depan naik jadi 1,8%
ILUSTRASI. Proyek pembangunan perumahan milik Intiland


Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can

JAKARTA. Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sepakat menetapkan defisit anggaran pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2011 sebesar Rp 124,3 triliun atau 1,8% dari produk domestik bruto (PDB). Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan asumsi defisit 2011 usulan pemerintah yang hanya Rp 115,7 triliun atau 1,7% dari PDB.

Pejabat Sementara Kepala Badan Kebijakan Fiskal Agus Suprijanto mengatakan, kesepakatan pemerintah dan DPR tercapai dalam forum Badan Anggaran DPR. "Defisit disepakati 1,8% atau Rp 124,3 triliun," ucap Agus kepada KONTAN, Kamis (7/10).

Menurut Agus, pemerintah sepakat untuk memperbesar defisit anggaran lantaran ada permintaan DPR untuk menaikkan asumsi RAPBN 2011. "Belanja negara naik menjadi Rp 1.229,2 triliun dan asumsi pendapatan dan hibah menjadai Rp 1.104,9 triliun," jelas Agus.

BKF menilai, kenaikan defisit anggaran sebesar 1,8% masih moderat. Kendati demikian Agus mengatakan pemerintah tidak akan menaikkan jumlah utang. "Bukan dari utang tetapi pemerintah ambil dari sisa anggaran lebih (SAL) Rp 5 triliun," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×