kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Presiden Prabowo: Indonesia Kehilangan US$ 8 Miliar Per Tahun Akibat Judi Online


Sabtu, 01 November 2025 / 19:45 WIB
Presiden Prabowo: Indonesia Kehilangan US$ 8 Miliar Per Tahun Akibat Judi Online
ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia kehilangan sekitar US$ 8 miliar setiap tahun akibat judi online. ? ANTARA FOTO/Cahya Sari/app/bar


Sumber: Kompas.com | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia kehilangan sekitar US$ 8 miliar setiap tahun akibat judi online. 

Hal ini disampaikannya pada APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) sesi ke-2 di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, Sabtu (1/11/2025). 

“Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar 8 miliar dollar Amerika setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring,” ungkap Prabowo dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu. 

Oleh karena itu, Prabowo menyoroti pentingnya kerja sama internasional dalam menekan kejahatan lintas batas seperti penyelundupan, korupsi, perdagangan narkotika, dan perjudian daring yang merugikan ekonomi nasional. 

Baca Juga: Bertemu Presiden Korsel, Prabowo: Anak Muda Indonesia Tergila-gila dengan K-Pop

Presiden juga menekankan komitmen pemerintah untuk memperkuat pendidikan dan keterampilan digital bagi masyarakat. 

"Kami ingin berpartisipasi dalam semua inisiatif APEC yang bertujuan meningkatkan kapasitas di bidang teknologi dan pendidikan. Kami juga ingin memberdayakan usaha kecil serta memperkuat sistem kesehatan kami dalam menghadapi perubahan demografi,” ujar Prabowo. 

Ia pun berkomitmen menuntaskan kemiskinan dan kelaparan dengan langkah cepat dan terukur. Prabowo menilai kedua hal itu sebagai tugas paling mendesak dalam pembangunan nasional. 

“Inilah sebabnya mengapa tugas paling mendesak bagi Indonesia dan hal yang terus kami sampaikan kepada para mitra ekonomi kami adalah untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan sesegera mungkin. Kami sedang memusatkan seluruh upaya untuk hal ini," tutur Prabowo. 

Adapun untuk mempercepat hal itu, Kepala Negara ingin memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Terlebih, dunia kini memasuki era baru yang ditandai oleh kemajuan teknologi tinggi. 

"Kita memahami bahwa kita harus menghadapi tantangan yang dibawa oleh perubahan demografi. Karena itu, kami percaya bahwa kami dapat memperoleh manfaat besar dari penggunaan kecerdasan buatan,” jelas Prabowo. 

Baca Juga: Pidato di KTT APEC 2025, Prabowo Sampaikan Soal Ini

Lebih lanjut ia mengaku Indonesia kini mulai memetik hasil nyata dari penerapan kecerdasan buatan di sektor pertanian. 

Menurut Presiden Prabowo, teknologi modern memungkinkan peningkatan produktivitas pangan nasional hingga mencapai swasembada beras dan jagung. 

“Hal ini telah memungkinkan kami mencapai swasembada dalam produksi beras dan jagung. Target awal kami adalah mencapai swasembada dalam empat tahun, tetapi dengan penggunaan teknologi tinggi, pertanian presisi, dan kecerdasan buatan kami telah berhasil meningkatkan produksi hingga mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah Indonesia semenjak kemerdekaannya,” tandas dia.

Sumber: https://nasional.kompas.com/read/2025/11/01/17403811/prabowo-ungkap-indonesia-kehilangan-8-miliar-dollar-as-per-tahun-akibat-judi?source=headline.

Selanjutnya: Tugu Insurance Perkuat Fundamental, Raih Laba Rp594,82 Miliar hingga Kuartal III-2025

Menarik Dibaca: Begini Dampak Perubahan Iklim Bagi Perempuan dan Anak di Wilayah Pesisir

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×