Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menunjuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memgetuai program percepatan penanganan stunting.
Hingga tahun 2024 ditargetkan angka stunting di Indonesia dapat turun hingga 14%. Sebelumnya pada tahun 2019 angka stunting di Indonesia masih sebesar 27,6%.
"Saya sebagai Kepala BKKBN tentu menerima amanah ini dengan niat dan tekad yang kuat," ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Senin (25/1).
Guna mencapai target tersebut, perlu upaya lebih dari sebelumnya. Pasalnya penurunan angka stunting di Indonesia hanya 1,6% per tahun dan harus ditingkatkan menjadi 2,7% per tahun.
Baca Juga: Bisa ganggu pertumbuhan anak, ini 8 cara mencegah stunting
Terdapat sejumlah terobosan yang akan dilakukan oleh pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bilang penurunan angka stunting penting dalam membangun keluarga.
"Pembangunan keluarga tidak hanya sebatas pembatasan atau penjarangan angka kelahiran, tetapi betul-betul pembangunan keluarga yang integral," terang Muhadjir.
Muhadjir bilang pemerintah menaruh perhatian besar bagi upaya pengurangan angka stunting. Sebab, hal ini dapat mempengaruhi kualitas angkatan kerja Indonesia di masa mendatang.
BKKBN dalam menjalankan tugas ini akan dibantu oleh sejumlah kementerian dan didukung pemerintah di tingkat daerah.
Selanjutnya: Mengenal stunting dan 8 cara mencegahnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.