kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Presiden Jokowi: Jangan sampai titik-titik kegiatan ekonomi hanya diisi merek asing


Minggu, 15 Juli 2018 / 14:57 WIB
Presiden Jokowi: Jangan sampai titik-titik kegiatan ekonomi hanya diisi merek asing
ILUSTRASI. PRESIDEN RESMIKAN TOL RUAS KARTASURA-SRAGEN


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo telah meresmikan jalan tol Solo-Ngawi ruas Kartasura-Sragen, Minggu (15/7). Adapun tol ini merupakan bagian dari jalan tol Trans Jawa yang secara bertahap mulai tersambung dari Merak Hingga Banyuwangi.

Presiden berharap dengan diresmikan tol ini maka bisa memperlancar mobilitas masyarakat. "Saya titip yang pertama, ini akan memperlancar mobilitas barang, mobilitas orang, dan bisa menurunkan biaya logistik," ucap Presiden seperti dikutip dari Biro Pers Kepresidena, Minggu (15/7).

Terkait rest area, secara khusus Presiden berpesan agar penggunaannya bisa meningkatkan geliat ekonomi rakyat. Presiden menginginkan agar titik-titik di rest area diisi oleh produk-produk lokal.

"Saya titip, tadi juga sudah disinggung oleh Pak Menteri PU mengenai rest area, jangan sampai titik-titik yang ada kegiatan ekonomi itu justru diisi oleh merek-merek asing. Harus semuanya diganti sate, soto, kambing guling, gudeg," ujarnya.

Untuk itu, Kepala Negara pun memerintahkan Menteri BUMN dan Menteri PU dan Perumahan Rakyat untuk bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi sehingga rest area akan didominasi produk lokal. 

"Sehingga yang namanya batik bisa dijual di rest area, telur asin bisa dijual di rest area. Makanannya yang tadi. Kalau minum ya wedang ronde. Saya kira bisa dijual di rest area," lanjut Presiden Jokowi.

Di akhir sambutannya, Presiden mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur harus terus dilakukan untuk memperkuat daya saing bangsa di tengah kompetisi global. Karena jika tidak, sambung dia, Indonesia akan ditinggal oleh negara-negara lain.

"Kita sudah kalah dengan Singapura, jelas sudah lama. Dengan Malaysia kita sudah kalah, dengan Filipina kita kalah. Baru saja dengan Vietnam kita kalah. Saya enggak mau kita nanti ditinggal lagi oleh Laos, oleh Kamboja, karena ketidakcepatan kita dalam membangun hal-hal yang fundamental," kata Presiden Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×