kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Presiden tinjau venue Asian Games di Palembang bersama Menpora Malaysia


Sabtu, 14 Juli 2018 / 23:00 WIB
Presiden tinjau venue Asian Games di Palembang bersama Menpora Malaysia


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo masih berada di Sumatra Selatan untuk kunjungan kerja. Di hari keduanya ini Presiden menyempatkan diri untuk meninjau sejumlah venue Asian Games 2018.

Tapi, ada yang berbeda ditinjauan kali ini. Sebab, tak hanya mengajak para menteri kabinet kerja, tapi Presiden juga mengajak Syed Saddiq, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia.

"Ini Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia. Kalau saya memanggilnya 'bro' Saddiq," ujar Presiden Jokowi saat memperkenalkan Saddiq di Kompleks Gelora Sriwijaya, Jakabaring Sport City, Palembang, Sabtu (14/7).

Usai diajak melihat venue Asian Games, menteri berumur 25 tahun ini menyatakan takjub melihat pembangunan yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk persiapan Asian Games 2018.

"Persiapan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia serta pembangunan infrastruktur di Palembang begitu menakjubkan dan tidak hanya membangun sarana olahraga tapi juga infrastruktur dalam mempersiapkan Asian Games," kata Saddiq.

Menurut Saddiq, sejumlah negara nantinya akan bergabung dalam perhelatan olahraga akbar se-Asia di Palembang dan Jakarta sehingga dipersiapkan dengan baik. Saddiq menjelaskan perhelatan Asian Games 2018 juga dapat memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Malaysia.

"Saya akan datang ke perhelatan Asian Games dan sangat ingin memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia terutama pada sektor kepemudaan dan olahraga," ujarnya.

Saddiq juga menuturkan, kompetisi olahraga Asian Games bukan sekadar menang atau kalah, tetapi semangat bersatu antarbangsa.

"Selain menang, yang unik dari olahraga adalah alat pemersatu yang paling kuat, yang mempersatukan masyarakat ras, agama, bahkan negara. Kita tidak boleh lupa persaudaraan yang kekal dan tidak melihat siapa yang menang dan kalah," kata Saddiq.

Indonesia siap menyambut Asian Games 2018

Disisi lain, 35 hari menuju perhelatan akbar multicabang olahraga Asian Games 2018, Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia sudah siap. "Kita patut mengucapkan syukur alhamdulillah bahwa dari pagi tadi telah saya cek kesiapan venue-venue dalam rangka Asian Games 2018 ini dan saya sampaikan Indonesia siap menyambut penyelenggaraan Asian Games 2018," kata Presiden.

Sejak pagi, Presiden meninjau 14 venue yakni, lain wisma atlet, venue bowling, venue shooting range, venue bola voli pantai, venue skate board, dan venue rowing & canoeing.

"Ada 14 venue saya melihat hampir 99%, tinggal hal-hal kecil yang mungkin bisa dikejar dalam waktu 1 sampai 2 minggu. Artinya di Jakarta siap, di Palembang siap," ujarnya.

Pada pelaksanaan Asian Games ke-18 nanti, akan datang kurang lebih 16.000 atlet dan officials dari 45 negara.

"Saya ucapkan selamat datang kepada seluruh atlet dari 45 negara dan officials yang nantinya akan datang," lanjut Kepala Negara.

Pada kesempatan ini juga, Presiden secara resmi membuka lomba dayung untuk memperebutkan Piala Presiden. Menurut Presiden, lomba ini merupakan salah satu kegiatan untuk pemanasan menuju Asian Games.

"Saya memberikan target kepada menteri untuk masuk ke minimal 10 besar karena di Asian Games lalu kita di urutan 17. Syukur-syukur bisa masuk insyaallah ke delapan besar," tutur Presiden.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengatakan  semua cabang olahraga akan diunggulkan, terutama dayung yang diberi target dua medali emas. Untuk itu, Menpora melanjutkan, pemerintah akan memberikan banyak insentif bagi peraih medali emas di Asian Games nanti.

"Bonus menjadi yang terbesar sepanjang sejarah Asian Games. Bapak Presiden mengarahkan minimal Rp 1,5 miliar bagi peraih medali emas. Kemudian diangkat sebagai pegawai negeri sipil dan tentu akan mendapatkan bonus rumah bagi peraih medali emas," ucap Menpora.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×