kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Presiden Jokowi: Jangan bekerja normal dan rutinitas, carikan terobosan


Rabu, 04 Maret 2020 / 16:48 WIB
Presiden Jokowi: Jangan bekerja normal dan rutinitas, carikan terobosan
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo membuka rapat kerja Kementerian Perdagangan 2020 di Istana Negara, Rabu (4/3). Jokowi minta Mendag fokus bahas relaksasi untuk hadapi COVID-19. KONTAN//Abdul Basith.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .

Kepala Negara menegaskan bahwa saat ini industri yang ada di Tiongkok sudah berhenti, padahal supply bahan baku yang banyak dari sana. Ia menambahkan sudah di sana bahan baku sulit sulit, kemudian untuk masuk ke sini dipersulit sehingga perlu hati-hati policy kebijakan yang berkaitan dengan ini. 

”Saya berikan contoh bahan baku industri garam. Bahan baku industri ini, garam, gula untuk makanan dan minuman. Jangan sampai ada industri yang mengeluh urusan ini, ini contoh saja banyak produk yang lain yang tidak bisa saya sebut satu per satu,” imbuhnya. 

Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, AP II perketat pengawasan penumpang di Bandara

Semua ini, menurut Presiden, persoalan mudah, tetapi yang menjadi sulit karena bekerja secara rutinitas, tidak merespons dan tidak memiliki feeling bahwa sekarang ini keadaan sulit. 

”Sudah supply-nya sulit, masuk di sini malah dipersulit. Yang saya lihat pertumbuhan yang namanya makanan dan minuman (mamin) itu naik, mestinya kapasitas ini naik dong. Kapasitas supply bahan bakunya. Hitung-hitungannya setiap tahun kita punya toh. Berapa sih kebutuhan garam industri, berapa sih kebutuhan gula industri, ada semuanya,” kata Presiden.

Pada kesempatan itu, Presiden mengingatkan kembali untuk hati-hati mengenai ini, jangan sampai dalam situasi demand, supply, dan produksi yang terdisrupsi, malah enggak merespons serta masih menganggap biasa-biasa saja. 

Baca Juga: Sri Mulyani kaji pemberian stimulus fiskal seperti krisis 2009, apa saja itu?

”Yang saya sering marah pada Menteri maupun Dirjen gara-gara hal-hal seperti ini. Tidak hanya di Kementerian Perdagangan, karena ini urusannya juga hanya bukan urusan Menteri Perdagangan,” urai Presiden. 

Mengurus dokumen-dokumen saja, menurut Presiden, sulit, misalnya industri hortikultura urusan anggur, mengurus dokumen saja sangat sulit sekali, juga komoditas-komoditas yang lain, perlu rekomendasi dari sini, rekomendasi dari sini. ”Ini sudah harus hilang sekarang ini sudah, dalam situasi kayak gini,” tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×