Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa ekonom memprediksi terjadi kenaikan harga di bulan Desember 2019. Salah satu faktor yang menyebabkan adalah meningkatnya permintaan akibat faktor musiman karena ada momen liburan Natal dan Tahun Baru.
Peneliti ekonomi senior Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan RI Eric Sugandi memproyeksi inflasi pada bulan Desember adalah sebesar 0,44% mom dan bila secara year on year adalah sebesar 2,82% yoy.
Baca Juga: Ekonom Bank Mandiri prediksi inflasi pada Desember 2019 tak sampai 1%
Inflasi terutama terjadi pada komponen makanan minuman jadi dan bahan makanan, seperti bawang dan telur. Selain itu, ada juga kenaikan dari transportasi, khususnya dari komponen tiket pesawat.
Sementara itu, ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih memprediksi inflasi pada Desember 2019 adalah sebesar 0,4% mom atau bila secara year on year mencapai 2,78%.
Berbeda dengan Eric, Lana melihat bahwa komponen bahan makanan relatif tidak mengalami kenaikan harga yang signifikan, sehingga penyokong inflasi datang dari komponen non makanan, yaitu emas atau sandang.
Baca Juga: Ekonom CORE Indonesia proyeksikan inflasi tahun 2020 akan mengalami peningkatan
Lana berpendapat bahwa meski ini musim liburan, inflasi tidak terjadi pada komponen transportasi udara. "Karena banyak yang liburan saat ini menggunakan jalan darat," jelas Lana kepada Kontan.co.id, Selasa (31/12).
Selain Lana dan Eric, Ekonom BCA David Sumual juga melihat terjadi inflasi pada bulan Desember. Prediksi David untuk inflasi bulan tersebut adalah sebesar 0,52% mom dan bila secara year on year akan terjadi inflasi sebesar 2,9%.
Baca Juga: Harga bahan pangan relatif stabil, inflasi Desember diprediksi rendah
Memasuki 2020, David juga memprediksi bahwa inflasi akan naik dari bulan Desember. Hal ini disebabkan oleh keputusan pemerintah untuk menaikkan harga seperti iuran BPJS Kesehatan. Meski begitu, David melihat bahwa ini tidak akan terlalu berdampak signifikan.
"INflasi akan naik di awal 2020 tetapi tidak terlalu signifikan bila dibandingkan kalau ada kenaikan harga bahan bakar minyak," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News