Reporter: Siti Masitoh | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Likuiditas Diperkirakan Membaik di 2026
Dari sisi likuiditas, Dian menilai kondisi akan terus membaik. Akselerasi belanja fiskal pada akhir tahun dan memasuki tahun kedua pemerintahan baru diperkirakan berjalan lebih cepat.
Dengan membaiknya likuiditas dan persepsi pasar, transmisi suku bunga semestinya berlangsung lebih cepat ke depan.
BI juga telah memberikan insentif tambahan bagi perbankan yang mempercepat penurunan suku bunga, berupa pemotongan giro wajib minimum (GWM) sebesar 0,5%.
Dian menutup dengan menyatakan bahwa faktor-faktor pendukung sudah memadai, sehingga kini tinggal menunggu proses transmisi suku bunga berjalan lebih efektif.
Tonton: Penjualan Mobil Anjlok 10,6%, Menperin Usul Insentif untuk Selamatkan Industri Otomotif
Kesimpulan
Bank Mandiri memproyeksikan bahwa BI baru akan kembali memangkas suku bunga pada 2026, dengan total dua kali penurunan atau sekitar 50 bps. Selama 2025, BI diperkirakan mempertahankan BI Rate di 4,75% karena tekanan eksternal dan kebutuhan menjaga stabilitas rupiah. Tantangan utama saat ini adalah lambatnya transmisi suku bunga ke perbankan dan kredit, meski tanda-tanda perbaikan mulai muncul. Likuiditas diperkirakan membaik pada 2026, ditambah insentif GWM yang bisa mendorong percepatan penurunan suku bunga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













