kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Prabowo Singgung Soal Kebocoran Anggaran hingga Kolusi Pejabat


Minggu, 20 Oktober 2024 / 12:20 WIB
Prabowo Singgung Soal Kebocoran Anggaran hingga Kolusi Pejabat
ILUSTRASI. Prabowo Subianto resmi mengemban jabatan sebagai Presiden Periode 2024-2029. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/app/YU


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prabowo Subianto resmi mengemban jabatan sebagai Presiden Periode 2024-2029. 

Dalam pidato pelantikannya, Prabowo mengakui masih banyak masalah dalam negeri yang perlu diselesaikan. Dirinya menyinggung soal kebocoran anggaran, korupsi dan kolusi yang masih dilakukan oleh banyak pejabat dari berbagai tingkatan. 

"Ini adalah yang membahayakan masa depan kita dan masa depan anak, cucu kita," urai Prabowo dalam Pidato Pelantikan Presiden di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (20/10). 

Baca Juga: Prabowo: Indonesia Harus Segara Mencapai Swasembada Pangan, Jadi Lumbung Pangan Dunia

Ketua Umum Parta Gerindra ini pun mengajak semua pihak berani untuk mawas diri dan menatap realita yang ada. Ia juga turut mengajak semuanya untuk memperbaiki masalah ini secara bersama-sama demi kebaikan bangsa. 

Prabowo mengatakan dampak dari masalah ini masih banyak masyarakat di Indonesia belum menikmati kemerdekaan dan berada di bawah garis kemiskinan. 

"Terlalu banyak anak-anak yang berangkat sekolah tidak makan pagi, dan tidak punya pakaian untuk berangkat sekolah," ucapnya. 

Baca Juga: Prabowo: Ekonomi Tahun Depan Penuh Tantangan, Jangan Terlena!

Prabowo menyebut pemimpin seharusnya tidak mudah tersanjung dengan hasil statistik. Dia juga mengatakan pemimpin juga seharusnya tak mudah bangga akan pujian dari negara luar.

"Kita sebagai pemimpin politik jangan kita terlalu senang melihat angka-angka statistik yang membuat kita cepat gembira, terlalu cepat puas, padahal kita belum melihat gambaran sepenuhnya," tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×