kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.511   28,00   0,18%
  • IDX 7.760   25,02   0,32%
  • KOMPAS100 1.205   3,50   0,29%
  • LQ45 961   2,42   0,25%
  • ISSI 234   1,13   0,48%
  • IDX30 494   1,12   0,23%
  • IDXHIDIV20 593   1,74   0,29%
  • IDX80 137   0,38   0,27%
  • IDXV30 142   -0,50   -0,35%
  • IDXQ30 164   0,08   0,05%

Prabowo seorang petarung


Kamis, 07 Agustus 2014 / 13:21 WIB
Prabowo seorang petarung
ILUSTRASI. Pameran Astindo Travel Fair berlangsung di ICE BSD, Tangerang


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Anggota Tim Pengarah Joko Widodo-Jusuf Kalla, Pramono Anung, mengapresiasi positif langkah Prabowo-Hatta menggugat hasil pemilihan presiden ke Mahkamah Konstitusi (MK). Menurutnya, langkah yang ditempuh Prabowo menunjukkan bahwa mantan Danjen Kopassus itu seorang petarung. Meski pun, ia tak sepakat dengan beberapa hal yang disampaikan Prabowo dalam sidang perdana gugatan yang digelar di Gedung MK, Rabu (6/8). 

Prabowo menyamakan pilpres di Indonesia dengan Korea Utara. Menurut Pramono, kedua negara ini tak bisa dibandingkan dalam hal proses demokrasi. "Tidak harus dibandingkan dengan Korea Utara. Walau ada kecurangan itu hanya di tingkat lokal, tidak terstruktur dan masif. Tapi tetap saya menilai dia adalah petarung karena telah menggunakan jalur yang seharusnya," kata Pramono, Kamis (7/8/).

Pramono menilai, pernyataan Prabowo menunjukkan bahwa ia tak mendapatkan masukan yang baik dari timnya. "Yang dilakukan Prabowo-Hatta menunjukkan mereka tokoh yang punya struggle dalam segala ruang mencari keadilan. Bagus, karena konstitusi mengajarkan itu. Saya respon positif. Namun dalam beberapa hal yang disampaikan Pak Prabowo di MK kemarin, kelihatan dia tidak mendapat masukan yang baik dari tim," katanya. 

Pramono mencontohkan, pernyataan Prabowo terkait perolehan suara mereka yang nol di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS). Padahal untuk kasus ini, kata Pramono, pasangan Jokowi-JK juga mengalami hal yang sama misalnya di daerah Sampang, Madura. "Kelihatan ada kreatifitas berlebihan dari tim kampanyenya di daerah yang ingin menunjukkan mereka bisa menang dengan berbagai cara," katanya. (Meidella Syahni)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×