kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.517.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.005   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.259   -66,16   -0,90%
  • KOMPAS100 1.096   -11,59   -1,05%
  • LQ45 862   -3,97   -0,46%
  • ISSI 222   -3,48   -1,55%
  • IDX30 441   -2,55   -0,58%
  • IDXHIDIV20 531   -2,60   -0,49%
  • IDX80 125   -1,44   -1,14%
  • IDXV30 131   -0,72   -0,55%
  • IDXQ30 146   -0,67   -0,45%

Prabowo Mau Bangun 3 Juta Rumah, Bisa Terwujud?


Senin, 16 Desember 2024 / 21:53 WIB
Prabowo Mau Bangun 3 Juta Rumah, Bisa Terwujud?
ILUSTRASI. Pemerintahan Prabowo Subianto ingin menggeber pembangunan perumahan lewat program 3 juta rumah per tahun.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan Prabowo Subianto ingin menggeber pembangunan perumahan lewat program 3 juta rumah per tahun.

Namun, Pengamat Ekonomi dari Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menilai menyebut program itu tampak terlalu ambisius. Hal itu berkaca dari hasil evaluasi program satu juta rumah yang sebelumnya dicanangkan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

“Target 3 juta sangat ambisius, pada zaman Jokowi - JK, kita punya program sejuta rumah untuk rakyat. Ditargetkan setiap tahun pemerintah, masyarakat, swasta dan pemda membangun sejuta rumah setiap tahun dan target ini tidak pernah tercapai,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (16/12).

Wijayanto menyebut, target itu tak tercapai lantaran sulitnya koordinasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Selain itu, anggaran yang tipis juga menjadi faktor utama yang menjegal realisasi program sejuta rumah.

Baca Juga: Ara Pamer 30.000 Unit Rumah Tersalurkan di 2 Bulan Pemerintahan Prabowo

Selain itu, dia juga menyoroti pasar dari program 3 juta rumah. Bila mengacu pada data backlog sebesar 12 juta unit, maka pembangunan 3 juta rumah hanya akan mengakibatkan over suplai properti.

Apabila program 3 juta rumah benar-benar terealisasi maka dalam 3 tahun pemerintah bakal memasok suplai perumahan hingga 15 juta unit.

“Yang lebih penting, kalaupun tercapai 3 juta setahun, rumah itu untuk siapa? Mengingat backlog saat ini kita hanya 12 juta,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda. Dia mengatakan, pasar program 3 juta rumah sangatlah lemah karena menyasar sektor informal. Sehingga, dia menilai program ini tak bakal signifikan mendorong daya beli masyarakat untuk memiliki hunian layak.

“Terkait daya beli, saya rasa akan cukup terbatas karena sektor yang terdampak sebagian besar merupakan sektor informal. Daya beli tidak akan terdorong signifikan dalam jangka pendek. Namun dalam jangka panjang saya melihat ada kontribusi yang cukup signifikan,” tandasnya.

Selanjutnya: Menteri Keuangan Kanada Freeland Mengundurkan Diri

Menarik Dibaca: 12 Cara Paling Sehat Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi, Mau Coba?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×