Reporter: Leni Wandira | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon presiden (Capres) nomor urut dua Prabowo Subianto menjawab kritik Anies Baswedan terkait anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang saat ini banyak membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas dari negara lain.
Prabowo mengeklaim bahwa mantan gubernur DKI itu tidak memahami masalah pertahanan dan keamanan.
"Terkait barang bekas, Pak Anies ini tidak megerti masalah pertahanan. Saya ajak mas Anies diskusi, pernyataan barang bekas itu menyesatkan rakyat, dalam pertahanan di mana pun hampir 50 persen adalah bekas tapi usianya masih muda," jelas Prabowo, dalam debat Capres, Minggu (7/1).
Baca Juga: Hotman Paris Tegaskan Mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024
Kata dia, capres nomor urut satu itu terlalu teoritis dalam menyampaikan program-programnya dalam debat capres saat pembahasan kerja sama antar negara Selatan - Selatan.
"Jadi leadership, apakah negara, apakah perorangan, harus dengan contoh. Ing ngarso sing tulodo. Kita memimpin itu mencontoh," ujar dia.
"Kalau benar, masuk akal, saya setuju. Tidak hanya omon omon omon," pungkasnya.
Sebelumnya, Anies menyinggung soal anggaran sebesar Rp 700 triliun yang dimiliki oleh Kemenhan.
Dia menyatakan ironi karena dengan anggaran sebesar itu, kementerian tersebut tak bisa melindungi dirinya dari serangan peretas.
Baca Juga: Nasib Pasar Saham di Masa Pilpres, Ini Kriteria Capres-Cawapres Pilihan Investor
Anies pun menyindir penggunaan anggaran tersebut yang diantaranya adalah untuk membeli alat utama sistem pertahanan bekas.
“Karena itu kami ingin mengembalikan Rp 700 triliun anggaran Kementerian Pertahanan yang tidak bisa mempertahankan itu. Justru (anggaran itu) digunakan untuk membeli alat alutsista di saat tentara-tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas,” kata Anies
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News