Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Presiden Prabowo Subianto menjanjikan bahwa setiap Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih bakal memiliki gudang hingga dua truk pada akhir tahun 2025 nanti.
Hal tersebut diungakapnya dalam pidato kenegaraan tentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 Beserta Nota Keuangannya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
“Pembentukan Koperasi Desa dan Kelurahan (Kodeskel) Merah Putih telah di mulai tahun ini, 80.000 koperasi telah dibentuk. Dan pada akhir tahun 2025 ini tiap koperasi akan memiliki gudang, coldstorage, gerai-gerai dan tiap koperasi akan memiliki dua kendaraan truk untuk menjemput dan mengantar hasil buminya,” jelasnya.
Baca Juga: Prabowo: Kekayaan Negara Harus Dikelola untuk Kemakmuran Rakyat, Stop ‘Serakahnomics’
Prabowo mengungkapkan, pihaknya juga akan membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul untuk mengisi Kopdeskel Merah Putih dalam jangka panjang, untuk itu program ini telah di mulai saat ini.
Selain itu, ekosistem bisnis yang produktif bakal menjadi prioritas jangka pendek Kopdeskel Merah Putih. Menurutnya, denyut transaksi dari hulu hingga hilir saat ini diklaim sudah diraskan sampai tingkat desa/kelurahan seluruh pelosok negeri.
Sebelumnya, Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi melaporkan update terkini jumlah Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto di pemerintahannya.
Budi menyebutkan bahwa saat ini sudah ada lebih dari 81.000 Kopdeskel Merah Putih yang berbadan hukum di seluruh penjuru tanah air.
“(Kopdes yang sudah terbentuk badan hukum berapa?) sudah 81.000 lebih, (tepatnya) 81.650,” ujarnya saat ditemui usai Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8).
Baca Juga: Prabowo: Pendidikan Jadi Senjata Utama Perangi Kemiskinan
Budi menjelaskan bahwa memang di Indonesia ada kurang lebih 83.000 desa, namun 81.000 Kopdeskel yang sudah terbentuk tersebut, ada desa dan kelurahan yang digabung lantaran jumlah penduduknya kurang dari 500 orang.
“Ya itu sama kelurahan (81.650 Kopdeskel), kan ada beberapa desa yang penduduknya kurang dari 500 orang, sehingga perlu digabung,” jelasnya.
Lebih lanjut, Budi menambahkan, Kopdeskel ini menjadi program strategis nasional (PSN) sebab program ini diklaim mampu membawa dampak sosial dengan kelayakan usaha.
Selanjutnya: Kementerian ESDM Bakal Siapkan Listrik dan Jargas untuk Program 3 Juta Rumah Baru
Menarik Dibaca: 15 Daftar Olahraga Kardio yang Bisa Bantu Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News