kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   0,00   0,00%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

PPN Masih Jadi Tulang Punggung Penerimaan Pajak Medio Desember 2022


Selasa, 20 Desember 2022 / 15:08 WIB
PPN Masih Jadi Tulang Punggung Penerimaan Pajak Medio Desember 2022
ILUSTRASI. Petugas melayani wajib pajak di salah satu kantor pelayanan pajak pratama di Jakarta, Selasa (30/8/2022). PPN Masih Jadi Tulang Punggung Penerimaan Pajak Medio Desember 2022.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Penerimaan pajak Indonesia hingga medio Desember 2022 berhasil mencapai target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan pajak hingga 14 Desember 2022 sudah mencapai Rp 1.634,36 triliun, atau 110,06% dari target yang sebesar Rp 1.485 triliun.

Bila melihat dari penerimaan berbagai jenis pajak, pajak pertambahan nilai (PPN) dalam negeri masih menjadi tulang punggung penerimaan pajak pada periode tersebut.

Baca Juga: Tembus Target, Penerimaan Pajak Medio Desember 2022 Capai Rp 1.634 Triliun

Berdasarkan catatan pemerintah, penerimaan PPN dalam negeri dari periode Januari hingga 14 Desember 2022 tercatat tumbuh 23,40 % secara tahunan (YoY) atau meningkat dari pertumbuhan pada tahun sebelumnya yang terkontraksi 5,91% YoY. Dengan capaian ini, PPN dalam negeri menyumbang 21,4% dari total penerimaan pajak.

“Ini juga menggambarkan adanya pertumbuhan ekonomi ,” terang Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, Selasa (20/12) secara daring.

Hanya saja, PPN dalam negeri November dan Desember mengalami kontraksi karena peningkatkan restitusi dari meningkatnya kegiatan ekspor dan penyerahan kepada pemungut.

Jenis pajak dengan kontribusi terbesar kedua adalah Pajak Penghasilan (PPh) Badan. Dengan sumbangan sebesar 20,7% dari penerimaan pajak, jenis pajak ini berhasil tumbuh 88,44% secara tahunan atau jauh lebih tinggi dari pertumbuhan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar 13,37% YoY.

Baca Juga: Realisasi Belanja Negara, Belanja K/L Sudah Lampaui Target

Sri Mulyani mengklaim, pertumbuhan positif tersebut menunjukkan pemulihan dari sisi korporasi. Ini tentu kabar baik bagi pemulihan ekonomi, karena menunjukkan kinerja korporasi yang sehat dan bisa menopang pertumbuhan ekonomi.

"Kinerja korporasinya positif yang digambarkan dari pajak yang mereka setorkan kepada negara," katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×