kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Polisi dan TNI tingkatkan keamanan di Aceh


Selasa, 10 Januari 2012 / 15:55 WIB
Polisi dan TNI tingkatkan keamanan di Aceh
ILUSTRASI. pergerakan rupiah menanti data pertumbuhan ekonomi AS


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kasus penembakan yang terjadi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) masih gelap. Alhasil, aparat Kepolisian dan TNI terus meningkatkan penjagaan untuk mencegah kembali terjadinya penembakan.

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto beralasan peningkatan penjagaan ini supaya perdamaian Aceh yang sudah terjadi lima tahun terakhir tidak terganggu akibat kasus penembakan itu. "Saya tak ingin proses damai Aceh terkoyak karena perbuatan kelompok orang yang tidak bertanggung jawab," katanya, Selasa (10/1).

Djoko mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu untuk mengetahui latar belakang penembakan misterius itu. Sebab, dia menduga penembakan yang terjadi berhubungan erat dengan pemilihan kepala daerah 16 Februari mendatang.

Dia juga berharap rakyat Aceh bersama-sama menjaga keamanan. "Janganlah kita mengorbankan kepentingan masyarakat demi kepentingan kelompok dan pribadi," katanya.

Serentetan penembakan terjadi Aceh menjelang akhir 2011 lalu. Penembakan pertama terjadi pada 31 Desember 2011 lalu. Pelaku penembakan menggunakan senjata laras panjang dan menembak buruh penggali kabel asal Jawa Timur.

Penembakan kembali terjadi pada 1 Januari 2012 dan 4 Januari 2012. Penembakan ini diduga terkait pemilihan kepala daerah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×