Reporter: RR Putri Werdiningsih |
JAKARTA. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto masih belum bisa memastikan apakah insiden penembakan anggota provost polisi air Polda Metro Jaya Bripka Sukardi terkait dengan insiden penembakan polisi yang terjadi di Pondok Aren beberapa waktu lalu. Menurutnya kepolisian masih akan melakukan analisa dari selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian.
"Akan dianalisis apakah ada kemiripan dengan selongsong di pondok aren atau tempat lainnya di Pamulang," kata Rikwanto saat ditemui di depan kantor KPK, Jakarta, Rabu (11/9).
Ia pun masih belum mengetahui motif di balik penembakan tersebut. Menurut Rikwanto sejauh ini, kesimpulan sementara penembakan yang terjadi di sejumlah tempat itu adalah teror pada aparat Kepolisian.
"Kami masih menganalisa apakah ada benang merah dari kasus-kasus terdahulu di Pamulang dan Pondok Aren," imbuhnya.
Seperti diketahui sebelum terjadi penembakan di depan kantor KPK, sekitar bulan Agustus terjadi penembakan aparat di Pondok Aren dan bulan Juli terjadi penembakan di jalan Cirendeu Raya, Pamulang. Namun beruntung dalam penembakan di Pamulang Aipda Patah Saktiyono berhasil diselamatkan. Sedangkan Aiptu Kus Hendratno dan Bripka Ahmad Maulana yang ditembak di kawasan Pondok Aren.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News