kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

PNBP Turun 22,6% di Maret 2025, Kemenkeu Akui Danantara Salah Satu Penyebabnya


Rabu, 30 April 2025 / 18:19 WIB
PNBP Turun 22,6% di Maret 2025, Kemenkeu Akui Danantara Salah Satu Penyebabnya
ILUSTRASI. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga akhir Maret 2025 mencapai Rp 115,9 triliun atau 22,6% dari target APBN 2025. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/tom.


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga akhir Maret 2025 mencapai Rp 115,9 triliun atau 22,6% dari target APBN 2025.

Realisasi ini mengalami penurunan 26,03% secara year on year (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 156,70 triliun.

Baca Juga: Pengamat Ungkap Strategi untuk Capai Target Rasio Penerimaan Negara 23% PDB

Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan bahwa penurunan setoran PNBP ini disebabkan salah satu komponen yakni PNBP Kekayaan Negara yang Dipisahkan (KND) yang tercatat hanya Rp 10,9 triliun hingga akhir Maret 2025.

Padahal pada akhir Maret 2024 lalu, PNBP dari KDN bisa mencapai Rp 42,89 triliun. Anggito menyebut bahwa penurunan ini disebabkan karena kehadiran Danantara yang membuat dividen BUMN tidak disetorkan kepada kas negara lagi.

"Seperti Anda tahu bahwa sejak bulan Maret 2025 dividen BUMN tidak lagi disetor pada kas negara, karena itu di wilayahnya Danantara, jadi jangan kaget kalau kok turun sekali, itu turun sekali sebagian besar karena KND, " kata Anggito dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu (30/4).

Baca Juga: Defisit APBN Maret 2025 Sentuh Rp 104,2 Triliun, Sri Mulyani: Jangan Panik

Selain perubahan mekanisme dividen BUMN, Anggito juga menyebut faktor eksternal turut memengaruhi penurunan PNBP, terutama kondisi makroekonomi global yang berdampak pada fluktuasi harga komoditas unggulan Indonesia.

Dalam paparannya, PNBP SDA migas tercatat mencapai Rp 24,9 triliun hingga akhir Maret 2025. Sementara itu, PNBP Nonmigas mencapai Rp 25,7 triliun, PNBP lainnya sebesar Rp 37,2 triliun, serta PNBP Badan Layanan Umum (BLU) sebesar Rp 17,1 triliun.

Selanjutnya: Adhi Karya (ADHI) Gelar RUPST, Begini Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Terbaru

Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (1/5): Didominasi Cuaca Cerah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×