kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

PM Singapura hapus SBY dari daftar teman Facebook


Selasa, 11 Februari 2014 / 23:10 WIB
PM Singapura hapus SBY dari daftar teman Facebook
ILUSTRASI. Penyebab telat haid


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Ketegangan antara Indonesia dan Singapura lantaran kontroversi penamaan KRI Usman-Harun mencapai puncaknya. Dilaporkan, ketegangan juga sudah menjalar hingga ketingkat pucuk pimpinan kedua negara.

Dilansir media Singapura, New Nation, PM Singapura, Lee Hsien Loong, telah memblok akun Facebook Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari daftar teman. Selain menghapus SBY sebagai teman, Lee juga juga membersihkan dan menghapus tag-tag foto yang menunjukkan SBY di dalam koleksi albumnya.  

Usman Haji Mohamed Ali dan Harun Said merupakan dua prajurit Korps Komando Operasi (KKO) TNI AL, yang tewas setelah dihukum mati oleh pemerintah Singapura pada 17 Oktober 1968.

Keduanya tertangkap setelah melakukan pengeboman di MacDonald House di Orchard Road, Singapura, pada 10 Maret 1965 yang menewaskan tiga orang dan melukai 33 orang. Singapura menganggap Usman dan Harus sebagai teroris, adapun Indonesia menilai keduanya adalah pahlawan yang gugur usai menjalankan tugas.

Sikap Singapura dipandang berlebihan. Karena itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menolak hadir dalam acara Singapore Airshow yang berlangsung 11-16 Februari 2014. Alasannya ketidakhadirannya gara-gara militer Singapura membatalkan undangan terhadap 100 perwira TNI dalam acara tersebut.

Kepada wartawan Moeldoko mengatakan pembatalan undangan 100 perwiranya sebagai bentuk ketidakpuasan Singapura atas pemberian nama kapal tempur TNI Angkatan Laut KRI Usman Harun.

Panglima TNI pemberian nama kapal perang KRI Usman Harun merupakan urusan internal Negara Indonesia dan tidak ada maksud membuka luka lama.

"Ini persoalan internal kita. Nama itu ditentukan, ada tiga kapal Bung Tomo, Usman Harun, sekarang baru muncul persoalan. Padahal, tidak ada maksud Indonesoa untuk membuka luka lama," ujarnya.

Pembatalan undangan 100 anak buahnya dipandang Moeldoko sebagai hal biasa. Ia berharap masalah tersebut tidak berlanjut dengan hubungan baik antara Singapura dan Indonesia yang selama ini sudah terjalin. (Hasiolan Eko P Gultom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×