kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Indonesia tidak rugi absen Singapura Airshow


Senin, 10 Februari 2014 / 10:48 WIB
Indonesia tidak rugi absen Singapura Airshow
ILUSTRASI. Nasabah memamfaatkan perangkat digital untuk pelayanan perbankan di kantor cabang Bank Mandiri Jakarta, Kanis (4/11). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/0411/2021.


Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Ketua DPR Marzuki Alie tidak mempermasalahkan ketidakhadiran Indonesia dalam ajang Singapore Airshow. Menurutnya, Indonesia tidak memiliki kerugian terkait ajang tersebut.

"Engak jadi masalah itu, dia (Singapura) kan kecil wilayahnya, kita yang besar tak perlu mempermasalahkan itu, kita juga tidak rugi," kata Marzuki ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (10/2/2014).

Marzuki mengatakan penamaan kapal perang merupakan hak Indonesia. Apalagi Usman-Harun adalah pahlawan nasional. "Usman-Harun itu kan hanya menjalankan tugas dan dianggap menjadi pahlawan apalagi pada saat itu kondisi apa yang dilakukan Usman-Harun tidak salah, kemudian Usman- Harun sebagai seorang tentara hanya menjalankan tugas yang diberikan, Usman-Harun juga telah mendapatkan konsekuensi dari tindakannya," ungkapnya.

Ia mengatakan Singapura seharusnya menjadikan peristiwa tersebut dari bagian sejarahnya saja, dan tidak perlu mempermasalahkan. "Kita harus lanjut terus soal pemberian nama KRI, tinggal kedepannya kita bangun komunikasi yang baik agar polemik seperti ini tidak terjadi lagi," tuturnya.

Sebelunya diberitakan, Pejabat Pertahanan  Indonesia, termasuk Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, tidak akan menghadiri Singapore Airshow, yang dimulai pada hari Selasa  (12/2/2014).

Menurut   berita  yang  dilansir dari The Straits Times Begitu  juga  dengan  Panglima Angkatan Bersenjata Indonesia Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia, Jenderal Budiman, dan Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia.

Langkah terbaru ini terjadi di tengah pertikaian diplomatik setelah Indonesia memutuskan untuk memberi nama sebuah kapal Angkatan Laut Usman-Harun yang membom sebuah bangunan Orchard Road pada tahun 1965, meninggalkan tiga orang tewas dan 33 orang luka-luka.

Kementerian Pertahanan Singapura (Mindef) dikonfirmasi pada hari Minggu itu diberitahu tentang keputusan oleh petinggi militer Indonesia  untuk menarik diri dari kegiatan. (Ferdinand Waskita)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×