kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PM Lee singgung kesenjangan pembangunan di ASEAN


Kamis, 11 Oktober 2018 / 22:47 WIB
PM Lee singgung kesenjangan pembangunan di ASEAN
ILUSTRASI. Pertemuan bilateral Indonesia-Singapura


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menyatakan bahwa kesenjangan pembangunan di ASEAN perlu dibereskan secara kolektif dengan kerja sama internasional.

“Untuk mengejar integrasi ekonomi, penting bahwa ASEAN juga menyelaraskan tujuan ekonomi dengan agenda pembangunan berkelanjutan sehingga pertumbuhan ekonomi kita akan membawa manfaat nyata bagi warga negara di negara-negara ASEAN,” kata Lee saat joint statement ASEAN Leaders gathering (ALg) di Kawasan Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10).

Ia menyebutkan, untuk memperkuat pengembangan kapasitas ASEAN dan pengembangan SDM, Singapura akan meningkatkan tiga pusat kerja sama integrasi yang berada di Kamboja, Vietnam dan Laos untuk menjadi pusat kerja sama.

“Pusat-pusat baru ini akan memperluas jangkauan sistem bantuan teknis kami di luar kelas berbasis kursus dan memungkinkan kita untuk belajar dari satu sama lain.

Selain itu, Singapura juga telah mendirikan kantor baru Infrastructure Asia, untuk memfasilitasi pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur yang akan membantu menghubungkan dan mempertemukan mitra potensial di seluruh mata rantai infrastruktur, termasuk perusahaan jasa profesional dan lembaga pembangunan multilateral, untuk memenuhi permintaan infrastruktur yang tumbuh di kawasan ASEAN.

“Ini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mempersempit celah pembangunan di seluruh wilayah,” kata dia.

Adapun, prakarsa ASEAN lainnya adalah jaringan kota pintar ASEAN. Kota-kota dalam jaringan ini memiliki rencana aksi berdasarkan kebutuhan infrastruktur dan tujuan pembangunan berkelanjutan.

“Kami bekerja dengan mitra eksternal serta sektor swasta untuk menghasilkan solusi inovatif untuk menjadikan kota yang cerdas, layak huni dan berkelanjutan di ASEAN menjadi kenyataan,” ujarnya.

Ia melanjutkan, sustainable development goals, seperti yang sebelumnya disinggung oleh Presiden Jokowi adalah tujuan kolektif yang tidak ada single model yang akan bekerja secara spesifik untuk semua negara.

“Kita semua harus banyak belajar dari pengalaman satu sama lain dan ada banyak hal yang dapat kita lakukan bersama,” ucap dia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×