kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

PKS paling banyak dapat pemberitaan negatif


Selasa, 14 Januari 2014 / 15:08 WIB
PKS paling banyak dapat pemberitaan negatif
ILUSTRASI. Suasana kota Shanghai di tengah pandemi penyakit Covid-19, Kamis (26/5/2022).


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sepanjang 2013 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) paling banyak diterpa pemberitaan negatif. Pemberitaan negatif itu terutama keterkaitan kader PKS dengan kasus hukum.

"PKS adalah partai yang memiliki tone pemberitaan negatif paling tinggi dibandingkan partai lain, yaitu 23,87% dari total pemberitaan terhadap partai itu," kata Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda AR, dalam diskusi dan paparan hasil riset pemantauan media "Potret Geliat Pemberitaan Partai Politik Sepanjang 2013 - Menangkap Korelasi Berita & Elektabilitas" di Hotel Morrisey, Jakarta Pusat, Selasa (14/1).

Jumlah media yang dipantau adalah lima stasiun televisi, lima media online, dan lima media cetak. Pemberitaan yang dipantau adalah berita pada program berita siang dan sore pada Senin hingga Jumat di stasiun televisi TV One, Metro TV, SCTV, RCTI, dan Trans7.

Sementara itu, media online yang dipantau, Detik.com, Kompas.com, Viva.co.id, Merdeka.com, dan Okezone.com. Adapun media cetak yang dipantau adalah Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, dan Seputar Indonesia. Pemantauan dilakukan selama 1 Februari hingga 24 Desember 2013.

Menyusul PKS, ada Partai Demokrat (20,53%) dan Partai Golkar (19,1%) yang banyak mendapat berita negatif dibandingkan dengan berita netral dan positif soal lembaganya. Hanta mengatakan, tingginya pemberitaan negatif soal partai itu disebabkan kasus korupsi yang melibatkan sejumlah tokoh dan petinggi parpol-parpol tersebut.

Dia menyebutkan, Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan adalah partai yang paling sedikit mendapat berita negatif dibandingkan berita positif dan netralnya, yaitu hanya 7,37%. Padahal, kata Hanta, ada kader PDI Perjuangan yang terlibat kasus korupsi, yaitu Emir Moeis (kasus korupsi PLTU Tarakan) dan Panda Nababan (kasus cek pelawat).

Dia menjabarkan, kasus hukum paling banyak dibahas dalam berita-berita terkait partai politik (parpol). Hanta menyebutkan, 46,7% dari total berita soal PKS merupakan berita kasus hukum.

Sedangkan berita kasus hukum PD sebanyak 20,5 dari total berita soal partai itu. Kasus hukum terkait Partai Golkar diberitakan sebanyak 31,9% dari total berita partai berlambang pohon beringin itu.

Sebaliknya, partai yang paling banyak memiliki pemberitaan positif adalah Partai Nasdem (34,54% total berita partainya), Partai Hanura (31,9%), PDI Perjuangan (26,26%), dan Partai Gerindra (26,19%).

"Partai yang paling banyak banyak memiliki tone positif tidak lepas dari perannya sebagai oposisi," kata dia.

Secara umum, kata Hanta, partai yang paling banyak diberitakan sepanjang 2013 adalah PD (32,4%), PKS (15,3%), PDI Perjuangan (11,8%), Partai Golkar (10,9%), dan Partai Hanura (4,5%).

"Kalau berita soal PDI Perjuangan terutama adalah kebijakan politik (26,7% total pemberitaan PDI Perjuangan) dan pencalonan presiden (20,5%)," ujar Hanta. (Deytri Robekka Aritonang)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×