Reporter: Noverius Laoli | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara mengejutkan mengancam keluar dari partai koalisi pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Menanggapi ancaman tersebut, Sekretaris Sekretariat Gabungan Partai Koalisi Pendukung Pemerintah Syarief Hasan mengatakan itu hak dan kewenangan jika mau keluar dari koalisi.
Syarief yang juga Ketua Harian Demokrat mengatakan ia tidak berkomentar terlalu banyak jika PKS akan keluar dari koalisi. "Terserah PKS-lah," ujar Syarief saat ditemui di Istana Negara, Rabu (22/5).
Syarief juga mengatakan jika PKS mau keluar dari koalisi jangan meminta agar Partai Demokrat yang mengeluarkan. Sebab pada dasarnya, waktu bergabung dengan partai koalisi, itu atas keputusan PKS sendiri dan bukan paksaan dari Demokrat.
Karena ancaman tersebut, Syarief mengatakan Demokrat memilih diam saja dan keinginan untuk keluar dari koalisi dikembalikan saja pada PKS. Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKS Fahri Hamzah mengatakan PKS ankan hengkang dari koalisi partai pendukung SBY-Boediono karena sudah tidak sepaham lagi dengan pemerintah sekarang.
"Saya termasuk yang memprotes cara kepemimpinan SBY," kata Fahri Hamzah saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (22/5). Menurutnya semua itu masih tergantung pada kewenangan Majelis Syuro PKS yang diketuai Hilmi Aminuddin. Cuma, Fahri tidak mengungkapkan apakah rencana sudah disepakati sepenuhnya oleh majelis syuro.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News