kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

PKB kritisi syarat profesional jadi menteri Jokowi


Jumat, 10 Oktober 2014 / 16:38 WIB
PKB kritisi syarat profesional jadi menteri Jokowi
ILUSTRASI. Promo AW Restoran Lebaran Deals edisi hingga 1 Mei 2023 hadirkan menu-menu ayam hingga burger gratis


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar mengritisi syarat profesional yang menjadi kriteria presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam menunjuk menteri-menterinya. Menurut Marwan, kemahiran berkomunikasi politik menjadi hal penting lainnya ketimbang hanya sebatas profesional.

"Leadership bagus, program bagus, tapi kalau tidak bisa komunikasi politik bisa dijegal di parlemen," kata Marwan, dalam sebuah diskusi, Jumat (10/10).

Marwan menjelaskan, selama ini, menteri-menteri dari partai politik cenderung lebih mudah menghadapi parlemen ketimbang menteri dari luar partai politik. Alasannya adalah karena menteri dari partai politik telah memahami kultur parlemen dan lapangan sehingga dapat lebih mudah menyampaikan gagasan dan solusinya.

Bagi Marwan, partai politik juga memiliki segudang figur profesional yang siap dan layak dijadikan menteri karena berpengalaman dalam organisasi, mengetahui masalah di lapangan, dan cakap dalam berkomunikasi secara politik. Atas dasar itu, ia membantah jika politisi dianggap tidak mampu bekerja secara efektif fan berintegritas.

"Misalnya ada seorang profesor yang tiba-tiba masuk dalam kabinet, apa dia mengerti komunikasi politik? Apa dia tahu denyut nadi masyarakat. Kadang-kadang, profesional lebih gawat manuvernya dibanding orang partai politik," ujarnya.

Seperti diketahui, Jokowi-JK terus menggodok dan menyeleksi sejumlah figur untuk dijadikan menteri. Perkembangan terakhir, Jokowi-JK akan membentuk 33 kementerian dan 15 kursi menteri akan diberikan untuk partai politik dari sebelumnya 16 kursi. (Indra Akuntono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×