CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pengamat: Jokowi jangan pilih menteri punya kasus


Rabu, 08 Oktober 2014 / 17:28 WIB
Pengamat: Jokowi jangan pilih menteri punya kasus
ILUSTRASI. Drama Korea terbaru berjudul Queenmaker dan beberapa judul drakor lain yang memiliki tema tentang dunia politik.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pengamat Indonesia Publik Institut (IPI), Karyono Wibowo mengatakan bahwa Presiden terpilih Jokowi-JK harus cermat dalam membentuk kabinetnya. Jokowi harus memilih Menteri atau pejabat BUMN yang memiliki integritas dan sense of crisis. Bahkan lebih penting lagi orang yang dipilih Jokowi bukanlah orang yang pernah berhadapan atau terlibat dengan permasalahan hukum.

"Jokowi jangan memilih Menteri atau pejabat BUMN yang memiliki masalah dengan hukum. Itu akan merusak kepercayaan rakyat nantinya," kata Karyono dalam press briefing Apemindo yang bertajuk 'Kisruh Politik Ancam Investasi Pertambangan dan Program Hilirisasi di Hotel Sultan, Rabu (8/10).

Ia menjelaskan, saat ini yang tengah mencuat di publik sejumlah nama kandidat pejabat yang akan mengisi posisi strategis di sektor energi seperti Menteri ESDM, Menteri BUMN dan Dirut Pertamina. Terdapat nama seperti Widyawan Prawiraatmaja, Darwin Silalahi, Ari Soemarno, Triharyo Henky Soesilo dan Taslim Yunus. Dikatakannya, nama-nama tersebut sudah tidak lagi memiliki integritas karena sudah pernah berhadapan dengan permasalahan hukum serta sarat akan kepentingan asing.

"Ari Soemarno pernah mencuat namanya terlibat dalam kasus Innospec dan Balaraja namun sampai sekarang belum ditetapkan sebagai tersangka. Begitu pula dengan Widhyawan yang penah dipanggil KPK terkait kasus penyuapan SKK Migas," ucapnya.

Lanjutnya, Jokowi juga harus menghindari personal-personal yang terlihat cenderung pro terhadap kepentingan asing. Seperti mencuatnya nama Darwin Silalahi dan Taslim Yunus yang juga digadang-gadang bakal memperebutkan posisi Menteri ESDM dan Dirut Pertamina.

"Darwin dan Taslim itu jelas pro asing. Mereka kan sudah lama bekerja untuk perusahaan asing. Kepercayaan rakyat akan rusak jika Jokowi memilih orang seperti itu," ujar Karyono.

Sebagai informasi, Darwin Silalahi merupakan CEO Shell Indonesia yang namanya dihadirkan untuk mengisi posisi Dirut Pertamina dan Menteri BUMN. Sementara Taslim Yunus merupakan VP Representatif SKK Migas untuk Petrochina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×