kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Jokowi beri kursi menteri jika PPP pindah koalisi


Rabu, 08 Oktober 2014 / 15:09 WIB
Jokowi beri kursi menteri jika PPP pindah koalisi
ILUSTRASI. Obligasi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) menjanjikan kursi menteri untuk Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal itu dilakukan jika partai tersebut bersedia bergabung ke kubu koalisi Indonesia Hebat.

"Kalau sudah (bergabung), ya tentu saja iya," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (8/10/2014) pagi.

Meski demikian, Jokowi belum dapat mengonfirmasi apakah PPP benar-benar akan bergabung atau tidak. Jokowi merasa bahwa kerja sama tersebut tidak perlu dilaksanakan dengan tergesa-gesa.

"Akan tetapi, semua masih proses. Politik itu dinamis, bisa berubah setiap saat, setiap detik," ujar dia.

Seperti diberitakan, PPP kecewa dengan Koalisi Merah Putih (KMP) setelah tidak diberi jatah kursi pimpinan DPR ataupun MPR periode 2014-2019. Akhirnya, PPP memilih bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat saat pemilihan pimpinan MPR.

Paket tersebut mengusung Oesman Sapta sebagai calon ketua MPR, didampingi empat calon wakil ketua, yakni Ahmad Basarah (PDI-P), Imam Nachrawi (PKB), Patrice Rio Capella (Partai Nasdem), dan Hasrul Azwar (PPP). Namun, paket itu kalah suara dengan paket yang diusung KMP saat voting.

Adapun terkait kabinet mendatang, Jokowi menyediakan 16 kursi menteri untuk parpol. Jokowi belum mengungkap jatah kursi untuk tiap-tiap parpol pendukung. (Fabian Januarius Kuwado)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×